MADANIACOID – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan satu atau dua investasi asing akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking ke-8 di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September 2024.
Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono belum memberikan rincian lengkap tentang proyek yang akan dikerjakan oleh investasi asing tersebut. Namun, Agung menyebutkan bahwa sektor dari proyek yang akan melakukan groundbreaking ke-8 pada September meliputi hotel, pendidikan dasar dan tinggi, apartemen, serta mall.
“Ada beberapa entitas asing yang dalam proses kita lihat nanti ada berapa, ada 1 atau 2 kita lihat nanti berapa yang terkerjar dengan timeline yang ada. Ya kita targetkan begitu [satu atau dua investasi asing di groundbreaking ke-8],” ujar Agung, dikutip dari Bloomberg Technoz, Rabu (4/9/2024).
Agung juga belum menjelaskan jadwal pasti pelaksanaan groundbreaking ke-8 karena bergantung pada jadwal dari Presiden Joko Widodo. Selain itu, Agung menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 5 perusahaan yang berpotensi melakukan groundbreaking pada September, tergantung pada kesiapan investor untuk mengikuti jadwal yang akan ditetapkan.
“Kayak kemarin groundbreaking ke 7 kita mendapatkan 4 sampai 5 perusahaan groundbreaking, mungkin kira-kira sekitar sama seperti itu,” ujar Agung.
Mantan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebelumnya mengakui belum ada investor asing yang masuk ke IKN. Oleh karena itu, semua fasilitas dan infrastruktur di IKN pada tahap pertama ini didanai oleh APBN dan penanam modal dalam negeri (PMDN).
“Kalau ditanya kenapa belum ada investasi asing? Desain kita itu adalah klaster pertama ini selesai, yang disebut dengan jalan utama ya, lingkaran satu. Sudah selesai, baru masuk investasi asingnya itu di lingkaran kedua, tahap kedua,” jelas Bahlil dalam Rapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Rabu (12/6/2024).
“Sekarang mereka belum bisa lakukan [groundbreaking] karena infrastruktur di klaster pertama ini belum selesai 100%, dan sekarang masih kita lakukan percepatan,” sambungnya.
Discussion about this post