MADANIACOID- Ombus-ombus merupakan kue tradisional khas batak yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut, gula merah ataupun gula putih. Kelapa parut akan dicampurkan dengan gula merah atau gula putih, kemudian menjadi isian kue yang dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.
Melansir dari kemenparekraf.go.id salah satu pelaku usaha yang menjajakan kue tradisional khas batak ini ialah Br Siahaan pemilik toko Ombus-ombus No. 2 di kabupaten Tapanulli Utara, Sumatra Utara. Kue ombus-ombus dijual dengan harga Rp3.000 saja perbuah.
Dalam pembuatan kue ombus-ombus ini, Siahaan dan keluarganya membuat sendiri adonan hingga mengukus. Mulai dari menumbuk beras hingga menjadi tepung, dirinya mengungkapkan jika jenis beras yang digunakan tidak boleh sembarang, harus beras yang berkualitas.
Usahanya pun sebelumnya sudah di jalankan oleh orang tuanya sejak 1955. Sempat merantau ke Jakarta, namun akhirnya pulang ke Siborong-borong dan meneruskan usaha yang dirintis kedua orang tuanya tersebut.
Sekitar tahun 2015, ia pindah berdagang ke Simpang Muara di kawasan Silangit. Lokasi yang memiliki keunggulan bagi usahanya dikarenakan banyak wisatawan dan warga setempat yang datang untuk membeli kudapan ini ke Jakarta maupun untuk dikonsumsi pribadi bersama keluarga.
Br Siahaan mengungkapkan omset penjualannya sebelum pandemi Covid-19 dapat menjual 400-800 buah ombus-ombus setiap hari. Namun, penjualannya mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
Ia merupakan satu dari sekian banyak perempuan Indonesia yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan perempuan memang memiliki peranan penting di sektor parekraf Tanah Air.
Sekitar 55 persen perempuan menjadi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Sehingga menurut Sandiaga penguatan kapasitas perempuan merupakan hal utama untuk membangkitkan perekonomian dan membuka lapangan kerja.
Dia mengatakan, perempuan merupakan tulang punggung dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Perempuan adalah pilar kesejahteraan masyarakat sekaligus penjaga tradisi dan budaya kita,” katanya. Salah satunya panganan ombus-ombus sebagai kue khas tradisi dan budaya batak.
Pihaknya juga akan menghimpun data-data keterlibatan perempuan dalam sektor parekraf, sehingga Kemenparekraf bisa menyusun kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu untuk memperkuat peran serta perempuan dalam pengembangan sektor parekraf. *** (Ririn Marinda)
Discussion about this post