PADANG, madania.co.id — Jika Anda sedang merencanakan liburan hemat namun berkesan di Sumatera Barat, Kereta Api (KA) Pariaman Ekspres bisa menjadi pilihan utama.
Selain menawarkan harga tiket terjangkau, kereta lokal ini juga menyuguhkan pengalaman menyusuri pesona pesisir Minangkabau yang sarat budaya.
KA Pariaman Ekspres melayani rute Pauh Lima–Padang–Pariaman–Naras dengan 10 perjalanan per hari dan total kapasitas mencapai 4.240 tempat duduk. Dengan tarif hanya Rp5.000, kereta ini menjadi moda transportasi favorit bagi wisatawan dan masyarakat lokal, terutama untuk menjangkau objek wisata Pantai Gandoriah yang ikonik di Pariaman.
“Untuk mempermudah masyarakat, tiket kereta lokal kini bisa dipesan lewat aplikasi Access by KAI. Penjualan dilakukan bertahap mulai H-7 sebelum keberangkatan,” kata Reza Shahab, Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Sabtu (5/7/2025).
Perjalanan menuju Pariaman memakan waktu sekitar 1,5 jam dari Padang. Selama di dalam kereta, penumpang dapat menikmati panorama laut biru di kejauhan, hamparan sawah hijau, serta lanskap desa-desa tradisional Minang. Setibanya di Stasiun Pariaman, wisatawan cukup berjalan kaki sejauh 200 meter untuk mencapai Pantai Gandoriah, salah satu primadona wisata di pantai barat Sumatera Barat.
Menjelang pelaksanaan Festival Tabuik yang jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025, antusiasme penumpang meningkat drastis. KAI menyediakan 8.480 tempat duduk khusus untuk perjalanan pada 5 dan 6 Juli. Namun hingga 4 Juli, tiket yang terjual telah mencapai 10.012 lembar, melebihi kapasitas hingga 118 persen.
“Data pemesanan terakhir menunjukkan okupansi mencapai 118 persen. Ini menunjukkan tingginya minat masyarakat menggunakan KA Pariaman Ekspres saat momen budaya seperti Festival Tabuik,” ujar Reza.
Festival Tabuik sendiri merupakan tradisi tahunan masyarakat Pariaman untuk memperingati Asyura, yang dilangsungkan selama 1–10 Muharam. Kata tabuik berasal dari bahasa Arab tabut yang berarti “peti”.
Dalam konteks budaya Minangkabau, tabuik adalah replika menara tinggi berhias megah yang pada puncaknya akan diarak dan dibuang ke laut.
Tradisi ini tidak hanya memikat warga lokal, tetapi juga menarik wisatawan dari berbagai daerah. Ribuan orang datang menyaksikan rangkaian acara mulai dari pertunjukan gendang tasa, silat tradisional, hingga arak-arakan akbar yang penuh warna dan makna.
Dwita Aprilia, wisatawan asal Jambi yang ikut merasakan perjalanan kereta ke Pariaman mengatakan, “Naik Pariaman Ekspres itu seperti paket wisata murah. Bisa lihat laut, makan rendang di tepi pantai, dan pulang dengan nyaman.”
Menurut Reza, kehadiran KA Pariaman Ekspres bukan hanya mempermudah aksesibilitas ke destinasi wisata, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami terus berkomitmen meningkatkan layanan baik dari segi ketepatan waktu, kenyamanan, dan keselamatan. Kami juga akan menyesuaikan kapasitas dan operasi dengan permintaan masyarakat,” ujarnya.
Dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan akses transportasi yang terjangkau, perjalanan menggunakan KA Pariaman Ekspres menjadi cara terbaik untuk menikmati wajah Sumatera Barat yang sesungguhnya.











Discussion about this post