Madania.co.id, Bandung – Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, akan menyimpan untuk kemudian mendistribusikan Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca pada tanggal 27 April 2021 sebanyak 3.852.000 dosis. Sebelumnya, Bio Farma juga sudah menerima dan telah mendistribusikan Vaksin buatan AstraZeneca gelombang pertama sebanyak 1.100.000 dosis pada tanggal 3 Maret 2021 yang lalu.
Jumlah vaksin finish product kemasan multidose dari AstraZeneca yang sudah diterima Bio Farma adalah sebanyak 4.965.600 dosis.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma sekaligus Juru Bicara Vaksin, Bambang Heriyanto mengatakan, setibanya di Bio Farma, vaksin Covid-19 yang dikemas dalam 38.520 kemasan dus ini, akan disimpan di tempat penyimpanan khusus dengan temperatur yang dijaga antara 2-8 derajat celcius.
“Setelah kami menerima vaksin Covid-19 dari AstraZeneca gelombang kedua ini, kami akan menyimpannya di tempat khusus dengan suhu yang tetap terjaga antara 2-8 derajat celcius, dan akan dilakukan pemeriksaan dokumen di internal kami, dan kami menunggu instruksi Kementerian Kesehatan untuk pendistribusiannya,” ungkap Bambang.
Dengan datangnya gelombang kedua dari AstraZeneca ini, maka total vaksin Covid-19 yang sudah diterima Indonesia berjumlah 67.465.600 dosis.
Vaksin Covid-19 dari Astra Zeneca ini, merupakan hasil kerja sama multilateral antra pemerintah Indonesia dengan COVAX, CEPI, GAVI, UNICEF, dan WHO, terkirim sebanyak 3.852.000 dosis dalam bentuk finish product.
Menteri Luar Negeri RI Retno L Marsudi mengatakan pemerintah RI terus mengupayakan ketersediaan vaksin bagi kebutuhan dalam negeri sambil terus memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.
“Sejak awal pandemi dan sampai sekarang, pemerintah Indonesia mengupayakan ketersediaan vaksin bagi kebutuhan dalam negeri, sambil terus memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara”, ujarnya.
Beliau menambahkan Indonesia aktif dalam pembahasan isu vaksin dunia. Indonesia yang saat ini duduk sebagai salah satu co-chairs dalam Covax AMC Engagement Group, sebuah forum pengadaan dan distribusi vaksin antar negara yang memiliki Advanced Market Commitment (AMC) dengan negara donor, yang artinya proaktif dalam menyediakan vaksin untuk rakyatnya sendiri dan memastikan keadilan akses vaksin di negara berkembang dan kurang maju. Agenda diplomasi Indonesia bersama COVAX adalah untuk memasok 20% populasi setiap negara AMC, serta untuk mendukung rencana vaksinasi nasional mereka. (tgh)
Discussion about this post