
Madania.co.id, Bandung – Ketua Jamparing Institute, H. Dadang Risdal Aziz, menyebutkan pada usia yang telah menginjak 380 tahun, selayaknya Kabupaten Bandung sudah menjadi daerah yang matang dari berbagai bidang antara lain, bidang ekonomi, infrastruktur, dosial, dan bidang lingkungan.
Tapi, menurut dia, kenyataannya Kabupaten Bandung dari tahun ke tahun seperti lambat dalam pergerakanya.
Meski demikian, ia akui, dia ada hal-hal positif yang meningkat.
“Tapi deretnya tidak seperti deret ukur melainkan deret hitung,” katanya, kepada wartawan, via telefon, Senin (19/4/2021).
Bisa jadi, menurut dia, sebagian dari pemerataan itu sudah ada yang tercapai.
Tapi, ia katakan, tidak tertutup kemungkinan masih banyak hal yang perlu disikapi atas dasar kenyataan “jauh panggang” dari api.
Jika melihat dari tofografi dan demograpi, lanjut dia, wilayah kabupaten Bandung, dalam sumber daya alam dan sumber daya manusianya sangat melimpah
Bahkan, kata Sekretaris AMPI Kabupaten Bandung ini, baik akses infrastruktur maupun ekstrastrukturnya sangat komplit.
Ia mengungkapkan, Kabupaten Bandung lahir melalui piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 9 bulan Muharam tahun Alif atau sama dengan tanggal 20 April 1641 Masehi dengan bupati pertamanya Tumenggung Wira Angun-angun (1641-1681 M).
Dari bukti sejarah tersebut, lanjut Dadang, ditetapkan bahwa tanggal 20 April sebagai hari jadi Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Begitu pula, masih menurut dia, tata letak Kabupaten Bandung sangat strategis, karena berdekatan dengan pusat pemerintahan provinsi juga Ibu kota negara.
Apa lagi, katanya sekarang sudah terkoneksi langsung oleh jalan bebas hambatan.
“Padahal di usianya ke-380 sudah seyogyanya Kabupaten Bandung bisa melesat meningkatkan seluruh taraf kehidupan di semua strata. Bukan lagi membuat perencanaan awal, tapi harus sudah masuk ke dalam penatakelolaan dan penatalaksanaan wilayah yang baik, terukur, dan terintegrasi.
Sejak orde baru, menurut dia juga, Kabupaten Bandung seperti kehilangan sentuhan ahli “planologi” yang mumpuni menata wilayah, kawasan yang tumpang tindih, baik kawasan kuning, merah, maupun abu.
Begitu pula, ia sebut, laju pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan perencanaan penyediaan sarana kesehatan, pendidikan, dan industri yang terpadu.
“Jelas Kabupaten Bandung membutuhkan seorang pemimpin yang mampu memberikan perubahan yang akan menjadi dirigen dengan visi misi progresif jauh ke depan,” ujarnya.
Beban dan harapan semua warga Kabupaten Bandung, menurut dia, tertumpu ada Bupati Bandung terpilih, H. M. Dadang Supriatna (Kang DS), yang sebentar lagi akan dilantik.
Dadang Risdal berharap, bupati terpilih, telah mempunyai konsep yang jelas, terukur, sistematis, aplikatif, dan implementatif, sehingga Kabupaten Bandung ke depan menjadi kabupaten yang lebih maju, adil, makmur, dan sentosa di berbagai bidang.(m)
Discussion about this post