Madania.co.id – Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa agung yang diperingati umat muslim. Perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW terjadi pada 27 Rajab.
Isra Miraj yang kini jatuh pada 18 Februari 2023 adalah salah satu peristiwa penting bagi umat Islam dan memiliki beragam keistimewaan.
Melansir NU Online, kata Isra’ menurut bahasa berarti perjalanan di malam hari (al-Munawwir: 1984: 671). Sementara kata Mi’raj berarti tangga untuk naik ke atas (al-Munawwir: 1984: 981).
Sehingga pengertian Isra yang dimaksudkan adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa. Sementara pengertian Mi’raj adalah perjalanan beliau dari Masjid al-Aqsa ke Sidrah al-Muntaha.
Sidrah al-Muntaha adalah tempat di langit yang bersifat ghaib, tidak mungkin dijangkau oleh panca indera manusia, bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran.
Isra Mi’raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam.
Bahkan saking agungnya, peristiwa tersebut ada di dalam Surat Al-Isra ayat 1 di mana Allah SWT berfirman yang artinya:
“Maha Suci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya di waktu malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkan kepadanya (Muhammad) tentang ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”, (QS Al-Isra ayat 1).
Keistimewaan Isra Miraj
Melansir dari suara.com, Setelah menempuh perjalanan hingga ke Masjidil Aqsha di Palestina, Rasulullah kemudian diutus oleh Allah SWT untuk menuju Sidratul Muntaha atau langit ketujuh. Di sanalah kemudian Nabi Muhammad mendapat perintah salat dari Allah SWT. Berikut adalah keistimewaan Isra Miraj :
1. Perintah salat lima waktu
Melansir laman NU Online, Syekh Manna Al-Qaththan menjelaskan bahwasanya, awalnya Nabi Muhammad SAW mendapat perintah salat hingga 50 kali dalam semalam.
Beruntungnya, atas petunjuk dari Nabi Musa, Rasulullah kemudian meminta keringanan pada Allah SWT hingga akhirnya sampai saat ini salat wajib yang harus dilakukan berjumlah lima kali sehari.
2. Bertemu dengan Nabi – Nabi pendahulu
Selama melewati lapisan langit hingga mencapai Sidratul Muntaha di lapisan ketujuh, Rasulullah SAW bisa bertemu dengan nabi-nabi pendahulunya, yakni :
Langit pertama: Nabi Adam
Langit kedua: Nabi Isa dan Yahya
Langit ketiga: Nabi Yusuf
Langit keempat: Nabi Idris
Langit kelima: Nabi Harun
Langit keenam: Nabi Musa.
Langit ketujuh: Nabi Ibrahim.
3. Nabi Muhammad berbicara langsung dengan Allah SWT
Ketika dimi’rajkan (diangkat ke langit ketujuh) oleh Allah SWT, Nabi Muhammad dapat berbicara langsung dengan Allah SWT. Meski begitu, menurut para jumhur ulama, Nabi Muhammad SAW tidak melihat Allah SWT dengan mata kepala, melainkan mata hatinya.
Pada saat itu, Nabi Muhammad berbicara langsung dengan Allah SWT di atas Mustawa. Namun jangan berangan-anan bahwa Allah SWT ada di atas langit sana. Muhammad SAW adalah satu-satunya yang berada di atas sana. Sebab Allah SWT tidak butuh tempat, maka jangan mengatakan Allah SWT ada di atas langit ke tujuh. Pasalnya, Allah SWt adalah satu-satunya.
4. Mengingatkan untuk terus belajar Islam
Setiap perayaan Isra Miraj, umat muslim akan kembali diingatkan pada pemahaman akan kewajiban salat, termasuk manfaat di dalamnya.
Dengan begitu, adanya Isra Miraj secara langsung akan terus mengingatkan kita, sebagai umat muslim untuk terus belajar mengenai agama.
Adanya Isra Miraj juga akan mengingatkan umat Islam untuk menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan untuk memiliki akhlak yang lebih mulia. Itulah keistimewaan Isra Miraj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW.
(Anisa Fitriani)
Discussion about this post