Madania.co.id – Kupu-Kupu adalah salah satu makhluk hidup tercantik di dunia. Kupu-kupu memiliki berbagai macam warna yang menarik perhatian manusia karena mengalami metamorfosis sempurna atau holometabola.
Metamorfosis adalah sebuah proses perkembangan biologi hewan yang mengubah penampilannya setelah penetasan. Urutannya, metamorfosis diawali dengan telur, ulat (larva), kepompong (pupa), dan dewasa (imago). Metamorfosis terdapat dua macam yakni metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
1. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna merupakan perubahan bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase. Setiap hewan yang mengalami metamorfosis ini akan melalui empat tahap pertumbuhan dan perubahan yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Contohnya metamorfosis kupu-kupu, nyamuk, dan lalat.
2. Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan pada hewan yang memiliki bentuk tubuh sama namun berbeda di salah satu fase. Siklus hidup ini diawali dari telur, nimfa, dan imago dewasa. Contoh metamorfosis tak sempurna dialami oleh belalang, jangkrik, dan kecoa. Dilansir dari katadata.co.id
Metamorfosis Kupu-kupu
Sudah disinggung sebelumnya bahwa kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna. Kupu-kupu biasanya mudah ditemui di taman yang terdapat banyak bunga. Kupu-kupu dan bunga memang tidak bisa dilepaskan.
Menurut penjelasan di buku “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket A Tingkatan II Setara SD/M”, kupu-kupu akan hingga dari satu bunga ke bunga lain untuk mencari makan. Hewan ini akan hinggap di atas bunga lalu mengisap sari madu (nektar) dari dasar bunga. Tak hanya mencari makan, kupu-kupu juga dapat membantu penyerbukan.
Dilansir dari cnnindonesia.com inilah proses metamorfosis Kupu-Kupu :
1. Telur
Proses metamorfosis yang pertama berawal dari telur. Kupu-kupu biasanya akan meletakkan telurnya satu per satu secara tersusun pada sebuah tanaman. Telur akan diletakkan oleh kupu-kupu di bagian tangkai, daun atau bagian lain agar nanti dapat tumbuh dengan sempurna.
Biasanya, masa stadium pada telur kupu-kupu dapat berbeda-beda. Jumlah telur yang dihasilkan oleh kupu-kupu juga sangat bervariasi tergantung pada masing-masing kupu-kupu.
Hal ini karena terdapat beberapa spesies kupu-kupu yang menghasilkan sedikit telur, yaitu sekitar 30 butir atau bahkan kurang. Sebaliknya, spesies lain bisa menghasilkan lebih banyak telur, berkisar 100-200 butir selama hidupnya.
2. Larva (Ulat)
Proses metamorfosis kupu-kupu selanjutnya adalah larva (ulat). Di fase ini, larva atau ulat menjadi pemakan yang aktif agar dapat tumbuh dengan cepat. Maka, dalam fase ini harusnya larva mengalami pergantian kulit atau yang biasa disebut dengan molting.
Tahap pergantian kulit ini terjadi sebanyak 4-5 kali dan menghasilkan warna yang berbeda. Hal ini karena nantinya mereka memiliki strategi sendiri untuk menghindar dari pemangsa.
Larva dengan warna terang akan jauh lebih menarik perhatian sehingga akan lebih berbahaya bagi pemangsa. Maka dari itu, lebih baik bila warna larva lebih gelap dari warna benda-benda di sekitarnya agar tetap aman. Dan fase ini membutuhkan waktu selama 1-1,5 bulan.
3. Pupa (Kepompong)
Selanjutnya adalah, fase pupa (kepompong) atau biasa disebut juga sebagai fase istirahat. Pada fase perubahan ini pupa akan dibungkus dan tidak bergerak. Masa ini berlangsung selama kurang lebih 1-2 minggu.
Masing-masing larva memiliki kelenjar sutera yang dapat menempel pada tumbuhan, sehingga pada masa ini pupa akan beristirahat sampai waktunya tiba untuk menjadi kupu-kupu.
Pupa umumnya berwarna hijau atau cokelat, warna ini juga merupakan salah satu bentuk pertahanan dirinya dari pemangsa. Selain itu, pada masa ini pupa lebih mudah terinfeksi karena mudah diganggu hewan-hewan parasit yang dapat menyebabkan kematian.
4. Imago (Kupu-kupu)
Terakhir, fase yang paling penting yaitu proses perubahan menjadi kupu-kupu. Ketika sudah masuk waktunya, udara dari luar akan masuk ke dalam pupa dan memaksa tubuhnya untuk keluar dari krisalis pupa. Setelah kupu-kupu keluar, ia akan berhenti sejenak untuk memompa darah ke bagian sayap agar dapat terbang dengan kuat.
Ketika sayap siap terbang, ia akan mengepakannya secara perlahan dan terbang secara perlahan untuk mulai mencari makan, yaitu nectar. Setelahnya kupu-kupu akan melanjutkan kehidupan dengan siklus berulang agar dapat melanjutkan keturunannya.
(Anisa Fitriani)











Discussion about this post