MADANIACOID – Bahasa cinta atau lebih dikenal dengan istilah love language adalah bagaimana seseorang dalam memberi dan menerima cinta. Istilah ini dipopulerkan oleh Dr. Gary Chapman, seorang konselor pernikahan yang ingin membantu orang-orang membangun hubungan yang langgeng.
Bukunya berjudul The 5 Love Languages merupakan salah satu judul buku Chapman yang sangat populer. Buku ini sangat laris, terjual lebih dari 20 juta kopi dan masuk dalam daftar buku terlaris New York Time sejak 2007.
5 jenis bahasa cinta menurut Dr. Gary Chapman yang dapat membuat hubungan lebih sehat adalah sebagai berikut:
1. Waktu Berkualitas (Quality Time)
Orang dengan bahasa cinta quality time lebih mementingkan kualitas waktu bersama. Mereka suka menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai. Orang-orang seperti ini merasa dicintai saat seseorang rela memberi waktu untuknya. Menikmati kebersamaan tanpa distraksi adalah hal yang menyenangkan untuk mereka.
2. Kata-Kata Afirmasi (Words of Affirmation)
Pemilik bahasa cinta words of affirmation senang mendengar kata-kata positif, seperti pujian, apresiasi, atau kalimat yang mengekspresikan kasih sayang. Sebatas kata-kata “Aku bangga sama kamu” atau “Aku sayang sama kamu” sudah membuat mereka merasa dicintai.
3. Menerima Hadiah (Receiving Gifts)
Receiving gifts bukan berarti matrealistis, bukan masalah uang tapi maknanya. Mereka menghargai pemberian orang yang mereka cintai tidak peduli berapa harganya yang penting ketulusan di dalamnya.
4. Tindakan Pelayanan (Acts of Service)
Bagi orang-orang acts of service tindakan nyata lebih penting dari kata-kata. Seperti tagline Nike, “Talk Less Do More”. Tindakan seperti mengantar pulang, membuka tutup botol, membantu tugas, akan membuat tipe orang acts of service merasa sangat dicintai. Tetapi, bukan berarti semua tindakan akan membuat mereka jatuh cinta.
5. Sentuhan Fisik (Physical Touch)
Orang dengan tipe ini meresa dicintai lewat sentuhan fisik. Genggaman dan pelukan hangat membuat mereka merasa dicintai. Sentuhan fisik bukan berarti hanya tentang hal-hal yang intim. Sekedar menepuk-nepuk punggung ketika mereka bersedih, sudah jauh lebih berarti dari kata-kata menghibur.
Dengan mempelajari bahasa cinta kita akan mengenali pasangan dengan lebih baik. Kita akan mengetahui cara yang tepat dalam mengekspresikan rasa cinta kepada pasangan. Hubungan akan lebih sehat dengan mengetahui bahasa cinta pasangan masing-masing.***(Anisa Pabelia)
Discussion about this post