Madania.co.id – Beberapa orang mungkin akan mengatakan jika kehidupan masyarakat Mesir kuno terbilang unik atau menarik pada masanya. Sebagai salah satu peradaban terpanjang dalam sejarah manusia, ada begitu banyak fakta unik untuk dipelajari dari Mesir kuno.
Mesir jadi salah satu negara terkenal di dunia, karena piramida yang dibangun sejak ribuan tahun yang lalu masih kokoh berdiri hingga sekarang.
Dilansir dari bangka.sonora.id, Peradaban Mesir Kuno diperkirakan sudah ada sejak 3150 Sebelum Masehi hingga 30 Sebelum Masehi, itu berarti berlangsung selama 3.000 tahun. Mesir kuno juga terkenal dengan Piramida dan mumi.
Piramida sendiri adalah bangunan yang dibuat sebagai tempat peristirahatan terakhir dari raja-raja Mesir Kuno yang diawetkan menggunakan rempah-rempah.
Kemudian, mumifikasi di zaman Mesir kuno tergolong praktik yang membutuhkan proses lama dengan biaya yang cukup mahal. Hanya kalangan masyarakat elite yang mampu menjalani praktik mumifikasi tersebut.
Dilansir dari viva.co.id, Penduduk Mesir kuno percaya, jika mereka bisa menjalani kehidupan lagi setelah mati, dengan syarat tubuh mereka harus tetap utuh, tak hanya menyisakan tulang belulang saja.
Sementara itu, masyarakat Mesir kuno yang status sosialnya lebih rendah hanya dikubur di lubang-lubang kecil di padang pasir. Diketahui jika panjang perban yang membungkus tubuh mumi bisa mencapai 1,6 kilometer jika direntangkan. Berikut 6 fakta menarik dan mengejutkan tentang Mesir kuno.
1. Salah satu firaun terbesar Mesir adalah seorang wanita yang menyamar sebagai pria
Dilansir dari idntimes.com, Hatshepsut Ma’at-ka-Ra dianggap sebagai salah satu firaun paling sukses dari Dinasti ke-18 Mesir. Dia adalah salah satu firaun yang paling lama memerintah, di mana ia memerintah “Kerajaan Kemet” selama lebih dari 20 tahun. Faktanya, dia adalah seorang wanita.
Untuk menegaskan kekuatannya, Hatshepsut berpakaian seperti pria dan meminta untuk digambarkan sebagai pria dalam hieroglif dan patung yang merepresentasikan dirinya.
Seperti dijelaskan dalam National Geographic, dia adalah putri dari Firaun Thutmose I dan menikah dengan saudara tirinya, Thutmose II. Terlepas dari jenis kelaminnya, dia lebih disukai daripada ahli waris pria karena sukses membawa Mesir ke dalam periode kemakmuran.
Ketika dia meninggal, penggantinya berusaha untuk menghapus segala prestasinya dari sejarah Mesir. Untungnya, makam Hatshepsut ditemukan pada tahun 1903, bersama dengan hieroglif yang memujinya sebagai seorang penguasa yang hebat
2. Firaun Akhenaten adalah seorang interseks
Firaun Akhenaten mungkin dikenal karena mencoba mengubah sistem agama Mesir dari politeisme menjadi monoteisme. Namun, banyak yang tidak tahu kalau Akhenaten terlahir dengan karakteristik fisik perempuan dan laki-laki. Beberapa ahli menyebutnya sebagai seorang hermafrodit atau interseks.
Dalam semua penggambaran dirinya, seperti dilansir New World Encyclopedia, ia ditampilkan dengan tubuh seorang wanita dengan pinggul dan payudara yang lebar. Terlepas dari hal itu, ia masih memiliki alat reproduksi pria yang berfungsi dengan baik karena memiliki banyak anak. Salah satu yang paling terkenal adalah Tutankhamun.
Setelah Akhenaten meninggal, ia “dihapus” dari budaya Mesir karena mencoba mengubah agama tradisional bangsa Mesir kuno. Peninggalannya tersembunyi sampai abad ke-19, ketika para arkeolog menemukan kuil yang dia bangun untuk menghormati Dewa Aten.
3. Bangsa Mesir kuno menganggap babun sebagai dewa kejantanan
Babun dan primata lainnya memainkan peran besar dalam masyarakat dan agama Mesir kuno. Bahkan, ada dewa babun yang bernama Bebon, yang terkait atau identik dengan dewa lain bernama Baba, Babi, Seth, dan Thoth. Menurut mitologi Mesir, Bebon diyakini sebagai dewa seksualitas dan kesuburan.
Ada ritual khusus dan upacara untuk meningkatkan kecakapan seksual seseorang dengan berdoa kepada Bebon. Meskipun disembah, orang Mesir tidak dapat merawat mereka.
Para arkeolog percaya kalau babun yang hidup di Mesir kuno memiliki umur yang pendek karena tidak dapat beradaptasi di iklim gurun yang panas. Terlepas dari itu, mereka dikubur dengan para bangsawan Mesir dalam makam yang mewah.
4. Mereka mengutuk musuh dengan menenggelamkan voodoo ke dalam air kencing
Sama seperti peradaban kuno lainnya, masyarakat Mesir kuno memiliki banyak kepercayaan agama dan spiritual yang berakar pada sihir. Mereka menggunakan tongkat sihir, merapal mantra, dan mengutuk musuh mereka dengan cara yang unik.
Salah satu caranya adalah dengan membuat boneka voodoo dengan papirus atau tanah liat. Setelahnya, mereka akan membakar, menusuk, atau menghancurkan boneka itu.
Langkah terakhir adalah melarutkan sisa-sisa boneka ke dalam ember yang berisi air seni. Para sejarawan dan arkeolog sendiri belum tahu pasti apakah kutukan itu bekerja atau tidak.
5. Mereka menggunakan kotoran buaya untuk mengobati orang yang kesurupan
Sihir sangat lazim di Mesir kuno. Selain itu, masyarakat Mesir kuno percaya bahwa setan tertarik pada semua hal yang mengerikan, termasuk bau yang mengerikan. Hal ini membuat mereka percaya kalau mereka dapat memancing setan keluar dari orang yang kerasukan dengan kotoran buaya atau hewan lain.
Terkadang, mereka juga mengusir setan dengan zat manis seperti madu. Seperti dijelaskan dalam BBC, praktik semacam ini sangat umum di Mesir kuno, karena setan atau roh jahat sering disalahkan atas banyak hal, termasuk penyakit.
6. Wanita Mesir kuno melakukan test kehamilan dengan biji jelai
Para wanita Mesir kuno menggunakan air seni mereka untuk mengetahui apakah mereka hamil atau tidak. Pertama-tama, seorang wanita akan buang air kecil di atas biji jelai (barli) di tanah. Jika biji itu berkecambah dengan cepat, maka wanita itu hamil.
Lebih aneh lagi, ketika para ilmuwan dari Institut Kesehatan Nasional Amerika melakukan metode ini di zaman modern, tingkat akurasinya mencapai 70%.
Para ahli berpendapat kalau air seni wanita hamil memiliki campuran hormon yang unik. Oleh karena itu, air seni wanita hamil dapat mempercepat pertumbuhan biji jelai daripada biji jelai yang hanya dituangkan air biasa .
(Anisa Fitriani)
Discussion about this post