MADANIACOID.– Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII Disdik Jabar, Firman Oktora mengatakan guna menumbuhkan karakter perlu ada pembiasaan yang dilakukan oleh siswa.
“Pembiasaan itu melalui gerakan yang namanya tujuh hari berkarakter atau 7 Harkat” ujar Firo Sapaan Firman Oktora di Kantor Cadisdik VII, Jalan Baros No 64, Kota Cimahi. Jumat (28/10/2022)
Menurut Firo, setiap hari tema 7 Harkat ini berbeda. Hari pertama (senin) adalah gerakan aku bangga Indonesia ini dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air.
“Hari kedua (Selasa) gerakan aku warga dunia, menumbuhkan kesadaran bahwa anak-anak kita merupakan bagian dari warga dunia sehingga mereka punya pemikiran dan pandangan terbuka, sehingga bisa bersaing di dunia internasional,” ujarnya.
Di hari ketiga (Rabu), ujar Firo, temanya gerakan literasi dan cinta bumi ini. Bagaimana anak-anak cinta lingkungan hidup kemudian memiliki literasi media, finansial dan literasi lainnya.
Kemudian di hari keempat (Kamis) mencintai budaya kearifan lokal, misalnya budaya Sunda. Menghidupkan nilai-nilai luhur Sunda sehingga anak-anak kita memiliki jati diri. Untuk hari kelima (Jum’at) sehat jiwa raga ingin menumbuhkan anak-anak sehat secara fisik, mental jiwa yang kuat,” imbuhnya.
Dan pada hari keeman (Sabtu) gerakan rumahku istanaku, gerakan di rumah agar para siswa memiliki kesadaran aman, nyaman tenang di rumah, sehingga terbangun ketahanan keluarga.
Di hati ketujuh (Minggu) gerakan sosial kemasyarakatan, siswa terbiasa berbagi, berkunjung dengan tetangga kerjabakti, untuk membangun jiwa sosial di masyarakat.
Masih kata Firo, dalam acara puncak salam sapa 7 Harkat ini, ingin menunjukan bahwa kegiatan tersebut merupakan hasil gotong royong semua unsur.
Dari mulai Cadisdiknya, Musyawarah Kerja Kepaka Sekolah (MKKS), Forum Wakil Kesiswaan, Forum-forum siswa hingga terwujud kegiatan ini, termasuk membangun kesadaran bersama.
“Sesuai dengan tema sumpah pemuda, bersatu membangun bangsa melalui dunia pendidikan,” kata Firo.
Firo pun mengapresiasi para siswa yang menginisiasi tujuh aman nyaman di sekolah (7 amanah) implementasi dari sekolah ramah anak, seperti anti bullying, anti korupsi, anti kekerasan seksual, anti tawuran, anti merokok dan narkoba, anti vandalisme dan anti toleransi.
“Anak-anak dengan kepeduliannya mendeklarasikan bahwa mereka menolak itu semua, maka muncullah duta-duta mereka bersama-sama di kelas juga akan duta saling mengingatkan dan menjaga kepedulian dari anak-anak ini luar biasa,” pungkasnya.
Seperti dikatakan Firo, bahwa bisa berjalannya kegiatan masif sapa 7 Harkat di SMA SMK SLB tidak terlepas dari peran Forum Kesiswaan, Asep Suwarno dari Forum Kesiswaan (Forkes) pun mengatakan bahwa Forkes seoptimal mungkin mendukung menyukseskan 7 Harkat, bisa betul-betul terlaksana di sekolah.
“Hari ini kita mengundang beberapa sekolah dan perwakilan-perwakilan yang ditunjuk, nanti menyebar (7 Harkat) ke sekolah lainnya,” kata Asep, Wakil Kepala Sekolah SMKN 3 Kota Cimahi.
“Di samping itu akan dikembangkan dan diasosiasikan melalui Forkes ke sekolah” imbuhnya
Saat ditanya mengenai apakah ada keterkaitannya dengan kurikulum kata Asep hal itu tidak bisa dipungkiri oleh sebab itu semua komponen di sekolah akan terlibat, termasuk dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Intinya untuk pembentukan karakter,” kata Asep.
Dirinya pun tidak memungkiri bahwa peran MKKS SMA SMK SLB sangat dirasakan perannya.
Diketahui, sebelum puncak acara salam sapa 7 Harkat di kantor Cadisdik Wilayah VII, sebelumnya telah dilakukan sosialisasi di tujuh sekolah yakni di SMA BPI Kota Bandung, SMAN 6 Kota Cimahi, SMAN 15 Kota Bandung, SMKN 3 Kota Cimahi, SLBN A Citeureup Kota Cimahi, SLBN A Pajajaran Kota Bandung dan SMKN 14 Kota Bandung. (***)
Discussion about this post