Madania.co.id, Massachusetts – Umat Muslim di Massachusetts Barat berduka atas meninggalnya dr. Kimat Khatak, setelah dinyatakan positif covid-19, pada 7 Januari minggu kemarin.
“Dia adalah pemimpin yang tulus dan kuat, juga orang yang rendah hati,” kata dr. M. Saleem Bajwa, beliau adalah pendiri Pusat Islam/Islamic Center MAS (Muslim American Society).
“Dia dicintai oleh orang-orang Muslim dan orang-orang non-Muslim dari berbagai kalangan di masyarakat,” tambahnya.
Dilansir About Islam (18/01/21), almarhum lahir di Pakistan pada 1937, beliau bertugas selama bertahun-tahun di tanah airnya sebelum pindah ke AS untuk melanjutkan studi medis lebih lanjut pada tahun 1974.
Dia bertemu Bajwa tidak lama setelah menyelesaikan studinya dalam bidang kardiologi di Baystate Medical Center pada tahun 1979.
Sebelum pindah ke Massachusetts, Bajwa terlibat dalam pendirian Islamic Center di New York, yang mendorong Khatak untuk mendirikan Islamic Center di Massachusetts Barat.
“Ada banyak keluarga Muslim di sini dan mahasiswa Muslim di kampus, tetapi tidak ada masyarakat atau pusat yang terorganisir,” kata Bajwa.
“dr. Khatak menjadi sangat antusias dan kami mulai bertemu dengan keluarga setiap hari minggu, awalnya di rumah kami, untuk kajian serta hubungan sosial.”
Memperluas Komunitas MAS
Bajwa mengatakan, “kebanyakan keluarga berasal dari latar belakang Arab dan Indo-Pakistan, dan ada banyak keluarga yang sudah lama menetap di sini.”
“Mereka juga sangat antusias dengan gagasan masyarakat dan pusat Islam, juga kami sebagai dokter diterima sebagai pemimpin yang berpengaruh dan dihormati dengan cinta yang begitu besar,” kata Bajwa.
“Kami memulai perkumpulan ini pada tahun 1983 dengan dr. Khatak sebagai presiden pertama dan saya menjabat sebagai bendahara dan pemimpin agama,” tutur Bajwa.
Setahun kemudian, kami membeli rumah kecil dengan sebidang tanah bagus di West Springfield dan mengubahnya menjadi pusat masyarakat,” tambahnya.
Khatak juga dicintai oleh pasiennya dari semua agama dan sekte.
“Dia ingin terus melayani pasiennya, hingga menit terakhir hidupnya. Begitulah cara dia meninggalkan dunia ini,” tutur Bajwa.
Kematian dr. Khatak juga mengingatkan kita pada para pemimpin Muslim lainnya yang telah meninggal dunia karena sebab virus covid-19 ini.
Dilaporkan pada April tahun lalu, Presiden Komisi Islam Spanyol Riay Tatary Bakry meninggal dunia dalam usia 72 tahun. (dzk)
Discussion about this post