Madania.co.id, Bandung – Kenaikan harga daging sapi sudah merangkak sejak Desember lalu. Bahkan, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Ujungberung, Yuli mengatakan kondisi ini cukup membuatnya kewalahan.
Menurutnya, selain harga yang meroket, saat ini pembeli juga terbilang sepi. Apalagi dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional yang membatasi jam operasional pasar hingga pukul 12.00 WIB.
“Terus ada penurun pembeli juga. Apalagi ditutup setengah hari karena PSBB, cukup eungap bagi penjual,” ungkapnya di Pasar Ujungberung, Kamis (21/1/2021).
Yuli mengungkapkan, dirinya juga tidak bisa menurunkan harga ke pembeli. Pasalnya, saat ini harga karkas di jagal atau tempat penyembelihan hewan yang biasa dia mengambil daging sudah mencapai Rp 97 ribu per kilogram.
“Ambil daging dari jagal, karkas harga per kilogramnya sudah Rp97 ribu. Belum transport dari jagal dan sebagainya, paling kena Rp100 ribu perkilogram. Belum ada penambahan lagi biaya itu ini,” jelasnya.
Yuli menuturkan, saat ini dia menjual daging sapi Rp110 sampai Rp120 ribu. Dia menuturkan, harga daging sapi mulai merangkak naik sejak akhir Desember lalu. Saat ini, kenaikan mencapai Rp10 ribu perkilogram untuk setiap bagian sapi yang berbeda.
“Sekilo naik Rp10 ribu. Bagian sir saya jual Rp110 ribu/kg, daging bagian tangan Rp 115 ribu/kg, dan daging paha Rp 120 ribu/kg,” jelasnya. (sr)
Discussion about this post