
Madania.co.id, Kanada- Pasangan Muslim asal Toronto telah membuka industri jilbab sendiri dengan teknik tie-dye/pola pewarnaan.
“Saya ingat ketika Will bertanya-tanya mengapa tidak ada hijab dengan teknik tie-dye. Bukankah itu hal yang keren? ” Sana Saleh mengatakan kepada blogTO.
Seperti dilansir About Islam (03/02/21), pasutri Will dan Sana Saleh mengungkapkan bahwa mereka sedang berusaha untuk membuka hati dan pikiran orang-orang mengenai Islam dan Muslim.
“Pada akhirnya, salah satu alasan besar mengapa kami melakukan ini adalah untuk memanusiakan orang Muslim. Karena sayangnya bahkan saya, telah tumbuh bukan sebagai Muslim, pasti difitnah umat Islam hanya karena apa yang saya lihat melalui media,” kata Will.
Upaya mereka berhasil setelah mendapatkan lebih dari 900 ribu pengikut di TikTok dalam setahun dan 200 ribu subscriber YouTube dalam beberapa bulan ke belakang.
Membangun kesuksesan mereka, pasangan ini mengeluarkan brand baru, Lala Hijabs, yang mengklaim sebagai salah satu produksi hijab pertama yang menggunakan kemasan daur ulang.
Mereka memproduksi jilbab tie-dye sendiri, dibantu kedua putrinya, menggunakan pewarna tidak beracun dan ramah lingkungan.
Kemudian, mereka menggantungnya hingga kering, dilipat dengan tangan dan dibungkus dengan kertas tisu ramah lingkungan.
“Meskipun lebih mahal dengan teknik itu, kami ingin menginvestasikan uang tambahan kami untuk menggunakan bahan yang dapat dibuat kompos karena jauh lebih baik untuk lingkungan,” kata Sana.
Kesuksesan Menyebarkan Sisi Positif Muslim
Mendapat reaksi positif, Will dan Sana berencana untuk terus menggarap bisnis mereka dengan bantuan saluran media sosial mereka.
“Kami memiliki begitu banyak orang yang menghubungi kami setiap hari, bahkan ada yang berterima kasih kepada kami karena telah menghapus kesalahpahaman dan menunjukkan sisi kemanusiaan Muslim, bahwa kami (muslim) bukan orang jahat,” kata Will.
Islam melihat jilbab sebagai kode wajib berpakaian, bukan simbol agama yang hanya menunjukkan afiliasi seseorang.
Jutaan wanita Muslim di seluruh dunia memperingati Hari Jilbab Sedunia pada tanggal 1 Februari kemarin.
Gagasan Nazma Khan yang berbasis di New York bertujuan untuk mendorong toleransi dan pemahaman beragama dengan mengundang Muslim non-Hijabi dan non-Muslim untuk merasakan hijab selama satu hari. (dzk)
Discussion about this post