Madania.co.id, Jakarta – BNPB memantau bencana banjir, di beberapa wilayah Indonesia menjelang akhir pekan pada minggu pertama Februari 2021.
Kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan fisik, pengungsian dan jatuhnya korban jiwa.
Sejumlah wilayah terdampak banjir yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi, antara lain di Kota Semarang, Kabupaten Lombok Timur, Dompu dan Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB), Jember Jawa Timur, dan Singkawang Kalimantan Barat.
Hujan tidak hanya mengakibatkan banjir melainkan nuga tanah longsor hingga menimbulkan korban jiwa, seperti yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/2/2021) hingga Sabtu (6/2/2021).
Di Provinsi NTB, banjir terjadi di Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur yang mengakibatkan 70 unit rumah tergenang.
Warga memilih bertahan di rumah mereka masing-masing karena ketinggian banjir tidak terlalu tinggi, yakni 60 cm.
Masih di NTB, banjir bandang melanda Desa Nangatumpu, Kecamatan Manggelewa, Dompu. Banjir dipicu hujan deras pada Jumat (5/2/2021), yang berlangsung antara pukul 16.00 hingga 22.00 waktu setempat.
Banjir bandang Dompu mengakibatkan 140 KK terdampak hingga ada pengungsian di dua titik.
Banjir bandang Dompu juga mengakibatkan kerugian material 140 unit rumah terendam, 50 unit Rumah rusak berat, 2 unit rumah hanyut, serta jebolnya pagar di SMPN 6 dan SDN 9.
Kondisi banjir telah surut dan aktivitas masyarakat telah kembali normal.
Selanjutnya banjir di NTB berlangsung di Kabupaten Bima.
Sebanyak dua desa terdampak, yaitu Desa Naru dan Tente, yang di Kecamatan Woha, Bima.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,
Dr. Raditya Jati, menyebutkan, banjir dipicu oleh hujan intenstas ringan hingga sedang serta banjir luapan sungai di Desa Tente. Sekitar 90 rumah terendam pada ketinggian 60 – 80 cm saat banjir terjadi.
Di wilayah Pulau Jawa, banjir terjadi di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Pada Jumat lalu (5/2), pukul 16.00 WIB, hujan intensitas tinggi memicu banjir. Sebanyak 6 desa di tiga kecamatan terdampak.
Kecamatan paling terdampak yaitu Kecamatan Tempurejo dengan 4 desa, antara lain Desa Curahtakir, Curahnongko, Wonoasri, dan Desa Sidodadi.
Kecamatan terdampak lain yaitu Kecamatan Ambulu dan Wuluhan.
BPBD Kabupaten Jember mencatat 744 KK terdampak akibat peristiwa ini.
Tinggi muka air saat kejadian antara 10 hingga 70 cm.
Sebagian besar genangan di wilayah terdampak banjir telah surut.
Banjir lain di pulau ini terjadi di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Hujan yang mengguyur selama beberapa hari terakhir mengakibatkan meluapnya Sungai Ciherang dan Sungai Kampung.
Banjir meluas hingga mengakibatkan 13 kecamatan terdampak, antara lain Kecamatan Babelan, Tambun Utara, Muara gembong, Cibitung, Cabangbungin, Cikarang Utara, Pebayuran, Sukawangi, Sukatani, Setu, Cikarang Timur, Cikarang Barat, dan Kecamatan Tambun Selatan.
Warga terdampak hingga mencapai 5.672 KK, sedangkan hingga Sabtu (6/2/2021) tinggi muka air antara 10 hingga 150 cm. Data BPBD setempat per Minggu (7/2), banjir mengakibatkan 15 rumah rusak ringan dan 8 lainnya rusak berat.
Sedangkan di Kota Bekasi, banjir juga melanda 6 kecamatan yaitu Kecamatan Rawalumbu, Medan Satria, Bekasi Timur, Bekasi Barat, Jakasampurna, dan Kesmayan Bekasi Utara.
Hujan lebat yang terjadi pada Minggu (7/2/), pukul 00.30 WIB, menyebabkan tinggi muka air antara 20 hingga 60 cm.
Di sisi lain, menurut Raditya, wilayah Kabupaten Kawarang di Provinsi Jawa Barat juga dilanda banjir.
Sebanyak 8 kecamatan terdampak, antara lain Cimalaya, Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Karawang Barat, Kotabaru, Purwasari, Jatisari, dan Kecamatan Cikampek.
Sebanyak 3.425 KK atau 7.774 warga terdampak, sedangkan 194 KK atau 691 warga mengungsi.
BPBD setempat menginformasikan tinggi muka air beragam antara 30 hingga 150 cm.
Banjir lain di wilayah Jawa juga terjadi di Pekalongan dan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah dan Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Sementara itu, lanjutnya, genangan masih terjadi di Kabupaten Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat.
Meskipun peristiwa sudah terjadi Rabu (4/2/3021), sekitar pukul 11.00 WIB.
Hujan berintensitas tinggi mengkibatkan banjir di dua kecamatan, Kecamatan Singkawang Tengah dan KevamataSingkawang Barat.
Pada Sabtu lalu (6/2/2021) banjir masih melanda sebagian wilayah Kecamatan Singkawang Barat dan Kecamatan Singkawang Tengah.
Data BNPB per 7 Februari 2021, pukul 19.30 WIB, bencana sepanjang Februari ini sebanyak 66 kejadian, dengan rincian banjir 40 kali, angin puting beliung 12, tanah longsor 10, kebakaran hutan dan lahan 2, gelombang pasang dan abrasi 1, gempa bumi 1. Korban meninggal sebanyak 7 jiwa, 6 jiwa diakibatkan oleh banjir.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan di bulan ini mengingat prakiraan puncak musim hujan. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk pencegahan, seperti persediaan air minum, makanan ringan, obat-obatan, maupun mematikan arus listrik di dalam rumah apabila banjir akan melanda.(m)
Discussion about this post