UNTUK mencapai sebuah kesuksesan, tentu dibutuhkan keinginan dan usaha yang kuat. Seseorang perlu melewati rintangan dan badai selama prosesnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini juga dirasakan oleh pengusaha sekaligus Pendiri Lumbung Indonesia Sejahtera dan Humas Komunitas Mualaf Mesjid Lautze Bandung, Gouw Mey Lien atau dikenal dengan Liena Mulyadi.
Melalui program Sharia Corner yang tayang pada Kamis (18/2) di madania tv, Liena menceritakan bagaimana ia memulai karir sebagai pengusaha. Dibalik kesuksesannya saat ini, Liena telah mengalami pahit manisnya dunia bisnis. Memulai segalanya dari nol disertai konflik keluarga tidak membuat Liena menyerah dengan keadaan. Tidak hanya bisnis yang dimulai dari nol, namun hubungannya dengan sang Khalik pun dimulai dari nol.
Menjadi Mualaf dan Tinggal Sendiri di Umur 18 Tahun
Terlahir dari pasangan tionghoa dan sunda membuat Liena tidak asing dengan perbedaan budaya. Sejak kecil Liena mengikuti kepercayaan ayahnya yang seorang budhis dan belajar berbagai macam budaya. Walaupun terlahir di keluarga tionghoa, Liena tinggal di lingkungan yang mayoritas masyarakatnya menganut islam dan terbiasa mendengar adzan.
“Pas kecil sering denger adzan, terus kok merinding setiap dengar adzan. Di dalam hati aku tanya kenapa ya? Agama apa itu? Oh itu islam, terus yaudah dari situ sudah ada ketertarikan, karena setiap adzan pasti merinding” Ungkap Liena.
Sejak saat itu Liena mulai belajar tentang islam secara sembunyi-sembunyi. Namun usaha tersebut segera diketahui sang ayah dan keinginannya untuk berpindah agama pun tidak direstui. Liena menganggap reaksi tersebut merupakan bentuk kasih sayang dan khawatir orang tua terhadap anak. Sebab, saat itu islam tengah dipandang sebagai kelompok terorisme akibat adanya kasus bom Bali.
“Saya mencoba mengubah pikiran, islam bukan teroris. Lalu saya berdoa ya Tuhan kalau memang islam jalanku tolong beri saya kekuatan. Lalu saya tidur dan bermimpi ada jubah putih bercahaya ada tongkat emas dan bilang gini ‘bertawakal lah kamu maka kamu akan selamat’. Saya kebangun dan gemetar. Apa itu bertawakal? Ternyata bertawakal itu berserah diri kepada Allah.” Ungkap Liena.
Sejak mengalami mimpi tersebut, keinginan Liena untuk mengenal islam lebih kuat. Liena akhirnya memilih islam dan harus berpisah dengan keluarga. Namun kepergian Liena bukan tanpa alasan, ia ingin menunjukan bahwa islam bukanlah seperti apa yang dipikirkan keluarganya. Liena akhirnya hijrah dan menetap di Bandung dengan harapan dapat membahagiakan keluarganya kelak setelah sukses.
Memulai Usaha dari Nol
“Saya hijrah umur 18 ke Bandung dan tidak punya apa-apa soalnya papa marah banget. Saya berdoa kalau memang ini jalannya, saya ingin jadi orang sukses. Di Bandung saya hanya punya satu niat yaitu membahagiakan papa karena sudah mengecewakan dan meninggalkan keluarga. Saat itu saya dikucilkan di keluarga.” Ungkap Liena.
Liena memulai karir dengan bisnis properti di Cikutra Bandung, beruntung saat itu ia bertemu rekan yang membantunya dalam dunia bisnis. Liena dinilai memiliki potensi bisnis, akhirnya ia mengikuti training properti dan mengembangkan kemampuan berkat bantuan rekannya. Walaupun begitu, Liena pernah mengalami masa tersulit dalam hidupnya. Ia mengaku sampai melakukan puasa untuk menghemat biaya hidup, padahal Liena saat itu tidak paham bagaimana puasa seharusnya dilakukan.
Setelah dua tahun berjalan, Liena mampu mengumpulkan uang untuk diberikan kepada keluarganya. Namun sayangnya sang Ayah masih belum menerima keputusan Liena, walaupun begitu ia tidak menyerah dan semakin bersemangat. Sukses dengan bisnis properti, Liena pun merambah ke dunia bisnis travel.
“Alhamdulillah semakin saya mempelajari islam saya semakin yakin. Saya belajar beli buku islam karena dulu belum ada internet. Lalu saya kepikiran ingin membuka usaha travel karena saya yakin dengan usaha travel itu kalau saya umrah papa tergerak untuk menerima saya.” Ujarnya.
Usaha travel ini akhirnya membawa Liena pergi ke tanah suci Mekah dan memanjatkan satu keinginan. Ia hanya meminta agar ayahnya dapat menerima kembali kehadiran Liena. Siapa sangka Allah mengabulkan permintaannya segera setelah Liena kembali ke tanah air.
“Saya minta maaf dan akhirnya papa peluk saya. Saya sering share masalah sedekah, saya sangat bersyukur karena Allah memberikan yang saya mau. Allah kan udah kaya raya dan punya segalanya, makanya saya ingat di buku kalau sedekah dan zakat itu bentuk berterima kasih kepada Allah. Ternyata islam itu mengasihi dan membuka jalan.” Ujar Liena.
Liena pun mengingatkan bagi para pengusaha untuk memiliki niat baik dan keyakinan yang kuat. Dua hal ini akan memberikan semangat dan pikiran positif dan berakhir dengan tawakal. Walaupun terlihat sederhana, tetapi kelima hal tersebut dapat memengaruhi seseorang dalam membangun usaha. (fan)
Discussion about this post