Madania.co.id, Bandung – Anggota DPRD Kab. Bandung, Irwan Abu Bakar, mengatakan, masyarakat memiliki andil dalam menjaga keutuhan dan kemurnian kebbudayaan.
“Ngamumule (melestarikan) budaya merupakan bagian dari tanggung jawab semua, tidak hanya pemerintah, ujar legislator DPRD Kab. dari Fraksi PKS ini, kepada wartawan, tempo hari.
Bakar, mengatakan, masyarakat berperan andil dalam menjaga keutuhan dan kemurniannya.
Kebudayaan, menurut dia, merupakan wujud peradaban manusia yang diimplementasikan melalui prilaku sehari-hari, baik dalam berkomunikasi, berprilaku, juga saat mengekspresikan setiap keinginan yang bisa melalui tata gerak berupa seni.
Ia menyebutka, ada beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat, khususnya generasi milenial dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal, di antaranya, mau mempelajari budaya tersebut, sehingga bisa mengenal lebih dalam atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan.
“Bisa juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan secara berkala dalam pergelaran seni dan budaya dalam rangka pelestarian,” ujarnya di Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung, Selasa (23/2/2021).
Masi menurut dia, mengajarkan kebudayaan kepada generasi penerus sehingga tidak musnah dan tetap dapat bertahan, termasuk di dalamnya membuat program rutin untuk pelestariannya.
Tujuannya, lanjut dia, agar masyarakat selain mengenal budayanya sendiri serta bisa mencintai budayanya tanpa merendahkan dan melecehkan budaya lain.
Untuk lebih memperkuat eksistensinya, dia menyebutkan, dengan mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa, juga budaya berpakaian adat khas daerah yang bisa diwajibkan bagi kalangan ASN/PNS sebagai contoh dan dijadikan sebuah kebiasaan.
Ini,katanya, bisa bersifat wajib dalam waktu-waktu tertentu.
“Dengan demikian apabila masyarakat mengetahui kekayaan budayanya dapat menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki. Karena kalau tak kenal maka tak akan tumbuh rasa sayang,” ujarnya.
Dari semua yang dijabarkan,lanjutnya pula, yang lebih prioritas adalah menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme (fanatisme).
Dia menyebutkan, akumulasi dari pelestarian budaya itu, dengan menumbuhkan rasa sayang dan keinginan untuk berperan sebagai pelaku budaya meskipun dari aspek wawasan atau pengetahuan masih minim.
Tapi, lanjutnya lagi, dalam menjaga keutuhannya dan pelesatrian secara tak langsung sudah merupakan tanggung jawab bersama.
“Sebenarnya kekayaan budaya kita itu bisa menjadi potensi dalam meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung selama keaslian dan kemurniannya masih terjaga. Karena itu merupakan cermin dari peradaban masyarakat dalam berprilaku selama ini,” katanya.(m)
Discussion about this post