Madania.co.id, Bandung – Satpol PP dan Satlinmas Jawa Barat, memperingati Hari jadi ke-71 Satpol PP, dan ke-59 Satlinmas. Kasatpol PP Jawa Barat Drs Moch Ade Afriandi,MT, mengatakan, Stigma kurang beruntung kepada Satpol PP dan Satlinmas perlu dijawab oleh kinerja Satpol PP dan Satlinmas yang lebih profesional, berintegritas, dan tetap melayani sepenuh hati.
“Stigma “Tibum-Razia-PKL” bagi Satpol PP dan stigma “Ada drum ada Linmas” bisa dieliminir jika mulai mengedepankan paradigma keberadaan Satpol PP untuk memberikan pelindungan kepada masyarakat, agar hadir rasa aman, nyaman dan tenteram di hati dan pikiran masyarakat,” katanya di Bandung, Senin (01/03/2021).
Apabila kenyamanan dan ketentraman dirasakan masyarakat, tambah Ade, maka masyarakat akan bisa melaksanakan berbagai aktifitasnya tanpa harus melakukan pelanggaran aturan/kebijakan Pemerintah/Pemda.
Ade juga memap[arkan, upaya penindakan terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran, harus menjadi bagian akhir dalam pelayanan Satpol PP, karena menurut dia, upaya “preventif” dan “preemtif” yang dilakukan Satpol PP menjadi proses awal dalam pelindungan masyarakat.
“Kepatuhan masyarakat itu tumbuh karena kesadaran masyarakat sendiri untuk patuh, bukan karena diberi Sanksi atau karena ada Operasi,” jelasnya.
Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi Satpol PP dalam memberikan pelindungan masyarakat, melalui sebuah upaya membangun Satlinmas Juara atau SALIRA. SALIRA merupakan mimpi dan harapan membangun Satlinmas yang memiliki kemampunan dalam preventif dan preemtif hadapi gangguan trantibum maupun bagian dalam memitigasi bencana di lingkungan warga. SALIRA mampu berbuat dan bertindak dalam 1 Jam Pertama atau “One Hour” setelah bencana itu terjadi.
Satlinmas Juara atau SALIRA merupakan sebuah upaya Satpol PP Jabar dalam membangun paradigma baru untuk melawan stigma, sebagai Kado HUT Ke-71 Satpol PP dan HUT Ke-59 Satlinmas, yang disumbangsihkan dari Satpol PP Jabar kepada Masyarakat. (rls)
Discussion about this post