Madania.co.id, Jeddah – Kerajaan Arab Saudi dikabarkan kembali membuka pelaksanaan ibadah umrah untuk jamaah internasional pada 1 Muharram, atau 10 Agustus 2021 mendatang. Namun begitu, KJRI Jeddah meminta masyarakat Indonesia untuk menunda dulu keinginan berumrah, hingga situasi pandemi membaik.
“Untuk saat ini, sebaiknya menunda dulu umrah sambil berusaha agar pandemi Corona (Covid-19) di Indonesia bisa segera ditangani bersama dengan baik,” kata Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah Eko Hartono.
Surat edaran dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada 25 Juli 2021 menyebutkan, ibadah umrah akan dibuka kembali pada 1 Muharram atau 10 Agutus 2021 bagi masyarakat Arab Saudi dan jamaah internasional.
Penerbangan langsung diizinkan dari semua negara kecuali India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan dan Lebanon, yang diharuskan menjalani karantina 14 hari di negara ketiga sebelum tiba di Arab Saudi.
“Bagi masyarakat yang tetap ingin umrah, bisa dicoba melalui negara ketiga dengan ketentuan karantina selama 14 hari di negara tersebut. Namun tentunya negara itu juga tidak ada hambatan masuk Saudi,” katanya.
Namun demikian, ia mengingatkan ibadah umrah melalui negara ketiga pasti akan membutuhkan proses yang lebih lama dan biaya yang lebih mahal.
“Juga pembatasan gerak selama ibadah karena protokol kesehatan yang diperuntukkan bagi sebagian jamaah, nantinya akan dirasakan kurang nyaman,” katanya, Jumat (30/7/2021). Ia mencontohkan, pengalaman yang dialami warga Indonesia yang coba memasuki Arab Saudi melalui Ethiopia.
Selain melakukan karantina di negara ketiga Eko juga mengatakan, jamaah umrah asal Indonesia tetap harus memenuhi aturan lainnya, yang telah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Antara lain tes Covid-19 negatif, menerima vaksin Covid-19 yang telah ditetapkan, berusia di atas 18 tahun serta menggunakan agen umrah yang telah disahkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. (an)
Discussion about this post