
Madania.co.id, Bandung – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat, Haru Suandharu, mengatakan PKS konsen dalam memperjuangkan nasib para petani.
Beberapa program telah diluncurkan PKS dalam memperjuangkan para petani, sehingga para petani tidak hanya bercocok tanam, tapi bisa menikmati hasil tani dan bisa lebih sejahtera.
“PKS bersama petani, petani sejahtera. Ada yang bilang jadi petani tidak akan kaya, justru petani bisa kaya, makanya PKS bersama petani, agar petani bisa sejahtera. Kita mengusulkan regulasi untuk perlindungan petani,” kata Haru Suandharu, dalam acara “PKS Bersama Petani”, di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (24/10)
Acara tersebut diisi peresmian sekolah tani, export perdana buncis Kenya, one village demplot, kontrak kerjasama petani serta Raker BTN se-Jabar dan penyerahan kartu anggota PKS yang secara simbolis diserahkan kepada 5 kelompok tani di Ciwidey.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Bandung, H Sahrul Gunawan, Wakil Ketua Bidang Tani dan Nelayan (BTN) DPP PKS, Aep Nurdin, Ketua BTN DPW PKS Jabar, Didi Sukardi, Ketua DPD PKS Kabupaten Bandung, Gun Gun Gunawan, anggota DPRD Jabar Jajang Rohana dan Hj Siti Sundari serta sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bandung.
Menurut Haru Suandharu, program PKS bersama petani, antara lain mendirikan sekolah tani, melakukan kerjasama dengan para pengusha, mendorong regulasi perlindungan para petani, dan membuka keanggotaan PKS bagi para petani.
“PKS juga mendorong regulasi perlindungan para petani melalui perwakilan PKS di dewan, baik melalui Perda di tingkat kabupaten atau kota serta di provinsi dan Undang-undang perlindungan petani di DPR,” katanya.
Menurut dia, di Kabupaten Bandung Perda perlindungan petani sudah ada. Tapi pelaksanaannya belum maksimal.
“Kita dorong semua DPRD di Jawa Barat agar ada regulasi perlindungan petani. Jadi PKS melakukan ini bukan hanya saat mau pemilu, tapi jauh sebelum pemilu,” ungkapnya.
Haru Suandharu juga menilai anggaran sebesar Rp 41 miliar untuk bantuan petani belum serius dilakukan Pemprov Jawa Barat.
“Kami menganggap Pemprov belum serius dalam penganggaran untuk petani, karena itu kita dorong untuk meningkatkan anggaran melalui fraksi PKS di DPRD Provinsi,” ujarnya.
Haru Suandharu menyampaikan, melalui kerjasama kelompok tani, bisa menjadi solusi permasalahan yang dihadapi para petani, mengatasi kesulitan para petani.
“Kita dirikan sekolah tani, sebagai bukti perhatian PKS terhadap petani. Karena sekolah tani sekarang masih terbatas. PKS kolaborasi bersama petani, agar mereka bisa bertani,mereka bisa sejahtera, petani tidak hanya bercocok tanam tapi mereka merasakan hasilnya dan bisa sejahatera,” katanya.
Karena itu, Haru berharap kegiatan ini bukan hanya serimonial, tapi harus menjadi program nyata.
“PKS bersama petani. Permasalahan petani itu banyak.
Kita tidak mungkin biarkan petani, kalau dibiarkan mereka tidak mau menanam, akhirnya pangan didatangkan dari luar negeri. Kita harus perjuangkan bersama. Kalau Jawa Barat ingin sejahtera, sejahterakanlah petani, sejahterakan nelayan,” katanya.(m)









Discussion about this post