Madania.co.id, Jakarta – Kawasan cincin api yang melingkar atau mengitari wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia kaya akan gunung merapi, termasuk menjadikan negara vulkanik. Karenanya frekuensi bencana di Indonesia lebih tinggi dari pada negara-negara lain. Demikian disampaikan Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LBP) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jafar Hafsah dalam Rapat Koordinasi Nasional di Hotel Grand Alia Cikini, Senin, (27/12/2021).
Dr. Jafar menjelaskan, atas dasar kondisi itu, kehadiran organisasi MUI membentuk lembaga penanggulangan bencana, yang digagaskan tiga tahun lalu dan akhirnya di resmikan pada tahun 2020.
Argumentasinya, dijelaskan Jafar, MUI adalah sarana menghimpun ulama, cendekiawan muslim yang bertujuan menyatukan dan memperjuangkan kemaslahatan umat Islam sesuai dengan ayat al-Qur’an “بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ”.
“Rakornas LPB-MUI dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kapasitas dan sinegritas koordinatif lembaga dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh,” tutur Jafar.
Ia memaparkan, Rakornas LPB MUI diadakan dengan kerja sama dengan seluruh pihak yang terkait dengan bidang penanggulangan bencana, baik antara wilayah-wilayah provinsi maupun daerah, serta lembaga-lembaga yang berhubungan dengan penanggulangan bencana.
“Rakornas ini bertujuan untuk menyatukan langkah untuk mengoptimalkan penanggulangan bencana di seluruh Indonesia. Kita mengharapkan Rakornas ini dapat memberikan hasil yang optimal,” harapnya.
Jafar menambahkan, Rakornas ini diikuti oleh pengurus pusat MUI, pengurus LPB, dan pengurus MUI wilayah baik provinsi maupun daerah. Selain itu seluruh pengurus MUI dari berbagai daerah dari berbagai bagian lembaga dan komisi juga turut menjadi peserta.***
Discussion about this post