MADANIACOID – Pasar murah yang digelar oleh Disdagin Kota Bandung sejak 19 September 2022 hingga 10 Oktober 2022. Menjadi salah satu solusi untuk menekan kenaikan harga bahan pokok akibat kenaikan BBM.
Melansir dari bandung.go.id Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah menjelaskan, bahwa pada gelaran hari keempat, Selasa (27/09/2022). Pasar Murah mencatat pendapatan angka penjualan hingga Rp 408 juta.
Pencapaian omset penjualan tersebut berasal dari tingginya minat pembelian masyarakat terhadap komoditas bahan pokok di Pasar Murah dari 12 titik yang tersebar.
Diantaranya seperti telur ayam, beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, gas elpiji 3 kilogram, dan komoditas bahan pokok yang lain.
Selisih harga yang di jual di Pasar Murah pun cukup jauh dibandingkan dengan harga bahan pokok di pasaran.
Telur ayam dengan harga pasaran berkisar Rp 27.000 – Rp 28.000 Namun di pasar murah harganya hanya Rp 24.000 ribu saja.
Kemudian, untuk harga gas elpiji berukuran 3 kilogram dijual dengan harga Rp 16.000, sedangkan untuk harga pasarannya berada pada Rp 25.000.
Elly meyakini, Pasar Murah yang digelar di 30 Kecamatan ini sebagai solusi yang menekan kenaikan harga bahan pokok.
“Kami akan selesaikan dulu 30 titik, setelah itu baru kita evaluasi,” jelasnya.
Salah satu evaluasi terkait penyelenggaraannya meliputi keberhasilan pasar murah sebagai solusi dalam mengantisipasi potensi kenaikan harga bahan pokok di Kota Bandung.
Dengan hadirnya Pasar Murah ini, hampir seluruh bahan kebutuhan pokok mengalami penurunan atau berada di harga yang stabil. *** (Ririn Marinda)











Discussion about this post