Madania.co.id – Telur merupakan salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan, dan susu. Telur yang dikonsumsi oleh manusia umumnya berasal dari beberapa jenis unggas, seperti ayam, bebek, dan angsa.
Namun, telur yang lebih kecil, seperti telur ikan, kadang digunakan sebagai campuran dalam hidangan. Selain itu, dikonsumsi pula telur berukuran besar, seperti telur burung unta, maupun telur berukuran sedang, seperti telur penyu.
Penyimpanan telur yang tidak benar atau tidak hati-hati, akan menyebabkan mudah pecah. Karena memiliki tekstur yang mudah pecah, sehingga tidak boleh terkena banting.
Telur jika disimpan terlalu lama diruangan akan mengalami pembusukan. Makanan ini tidak akan tahan ketika tidak dimasukkan kedalam kulkas.
Teksturnya yang sensitif, mengharuskan kita lebih waspada, simpan ditempat yang sesuai agar telur tidak mudah pecah dan akan bertahan lama.
Pada umumnya telur banyak digemari masyarakat. Selain mudah di masak memang rasanya yang enak. Maka dari itu sangat praktis jika kita malas untuk masak berat.
Sejarah Singkat
Telur burung telah menjadi bahan makanan berharga sejak zaman prasejarah. Domestikasi unggas petelur dari hutan tropis dan subtropis di Asia Tenggara dan sub benua India mulai dilakukan sejak tahun 7000 Sebelum Masehi.
Ayam dibawa ke Sumeria dan Mesir pada 1500 SM dan sampai di Yunani pada 800 SM, di mana saat itu burung puyuh menjadi sumber kebutuhan telur utama.
Telur unggas dapat diolah menjadi hidangan asin dan manis dengan berbagai cara, antara lain diasinkan, direbus matang, digoreng, dan direbus setengah matang.
Telur juga dapat dimakan mentah, meskipun hal ini tidak dianjurkan bagi orang-orang yang rentan terhadap bakteri Salmonella, seperti orang tua, orang sakit, maupun wanita hamil. Selain itu, protein dari telur yang matang lebih mudah dicerna oleh tubuh daripada telur mentah.
Pada 2020, produksi telur ayam dunia mencapai 77 juta ton. Tiongkok merupakan produsen telur terbesar saat itu dengan memproduksi sebanyak 35% produksi telur dunia, disusul oleh Amerika Serikat dengan (8%), India (7%), Meksiko (4%), Brazil (4%), Jepang (3%), Rusia (3%), dan Indonesia (2%). Produsen besar telur umumnya dapat memasok jutaan lusin telur tiap pekannya.
Sebelum didistribusikan, telur biasanya dicek kualitasnya menggunakan cahaya yang dipancarkan melaluinya. Menggunakan metode tersebut, ukuran kantung udara dan keberadaan embrio telur dapat diketahui. Beberapa pemerintah di dunia juga mewajibkan telur untuk dicuci terlebih dahulu sebelum didistribusikan.
Discussion about this post