Madania.co.id – Indonesia memiliki beberapa laut antara lain Laut Jawa, Laut Sulawesi, Laut Timor, Laut Arafura dan lain – lain. Banyaknya laut di Indonesia membawa keuntungan bagi masyarakat pesisir untuk beberapa bidang seperti bidang sosial, bidang budaya, bidang ekonomi dan lain – lainnya.
Seperti halnya dalam bidang kehidupan sosial. Laut di Indonesia dimanfaatkan sebaik-sebaiknya dari zaman dahulu hingga masa kini. Laut harus dimanfaatkan sebaik – baiknya karena mampu membawa keuntungan terutama untuk kebutuhan sehari – hari. Dilansir dari m.kumparan.com
Masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang umumnya mencari nafkah dengan memanfaatkan laut dan isinya. Mereka tiap hari sangat erat dengan sesuatu yang berhubungan dengan laut, baik secara langsung (seperti menjadi nelayan) maupun tidak langsung (seperti menjadi tengkulak ikan segar).
Oleh sebab itu, masyarakat pesisir memiliki corak kehidupan unik yang membedakan dengan masyarakat lain. Dilansir dari kompasiana.com
1. Mengetahui Pasang Surut Air Laut
Masyarakat Pesisir memahami betul kapan waktunya air laut surut biasa dan kapan surut sekali (surut sekali = air laut surut sampai belasan meter dari bibir pantai).
Begitu pula, mereka memahami betul kapan waktunya air laut pasang, baik pasang biasa maupun pasang hebat (pasang hebat = air laut sampai membanjiri rumah mereka). Dua fenomena ini memiliki dampak masing-masing bagi mereka.
2. Dampak Purnama
Peristiwa bulan purnama mempunyai pengaruh tersendiri bagi setiap orang. Bagi kita, bulan purnama adalah saat kita bisa menyaksikan langit malam yang terang. Namun, bagi nelayan, purnama adalah waktunya libur dari melaut.
Pasalnya, pada saat itu, ikan-ikan tidak menampakkan dirinya ke permukaan laut sehingga membuat nelayan kesulitan menangkap ikan seperti biasanya.
Banyak nelayan kecil yang libur saat menjelang bulan purnama sampai beberapa hari setelah purnama. Namun, nelayan besar (dengan perahu besar) masih melaut. Alhasil, tangkapan ikan saat itu hanya bergantung pada nelayan besar sehingga jumlah ikan yang tersedia menjadi lebih sedikit dari biasanya. Karena permintaan banyak, harga ikan pun jadi lebih mahal. Hal ini berlangsung sekitar 1 pekan setiap bulannya.
3. Konsumtif
Sudah menjadi rahasia umum bahwa karakter masyarakat pesisir pada umumnya adalah konsumtif. Mereka sangat royal dengan suka membeli barang. Hal itu semakin royal lagi pada momen tertentu, seperti menjelang hari raya dan saat hasil tangkapan ikan melimpah.
Sebaliknya, saat keadaan sedang sulit karena laut sedang tidak bersahabat, mereka akan hidup hemat sebisa mungkin atau bahkan menjual barang-barang mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Bibir Pantai yang Menguntungkan
Berlayar ke laut pada umumnya hanya untuk para laki-laki yang memiliki kapal saja. Bagi laki-laki yang tidak punya perahu atau bagi para wanita, tempat mereka mencari protein adalah di bibir pantai. Cukup dengan membawa sendok dan baskom, mereka bisa mencari kerang dengan cara mengeruk pasir. Mereka juga bisa mencari tiram atau hewan kecil tinggi protein lainnya.
5. Jam Kerja Nelayan
Bila pada umumnya orang berangkat bekerja pada pagi hari, beda halnya dengan nelayan. Mereka berangkat untuk melaut pada malam hari dan mereka akan pulang ke darat menjelang siang hari. Hal itu terus mereka lakukan selama laut bersahabat dan menghasilkan ikan.
(Anisa Fitriani)











Discussion about this post