Madaniacoid – Kiki Barkiah merupakan wanita kelahiran 1985. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 Jurusan Electrical Engineering di Institut Teknologi Bandung angkatan 2003 . Lulus kuliah dari teknik Elektro ITB dengan menyandang predikat ibu dari 2 anak membuatnya bersemangat belajar dalam dunia pengasuhan anak dan penulisan. Ibu rumah tangga ini memilih homeschooling sebagai metode pendidikan bagi anak-anaknya.
Kiki Barkiah sempat mendirikan sebuah sekolah Homeschooling Tahfidz Al-Kindi Mahardika di kota Batam sebelum hijrah ke Amerika. Awalnya ia tidak terfikirkan sama sekali untuk menjadi penulis karena sebelumnya ia merupakan lulusan Teknik Elektro ITB. Namun, ia mulai aktif menulis di sosial media setelah menjadi Ibu Rumah Tangga dan berhijrah ke California, Amerika Serikat.
Hasil belajar dan jatuh bangunnya sebagai orang tua justru membuatnya semangat menuliskan perasaan dan pengalamannya dalam akun sosial medianya. Dorongan lebih dari 30.000 followers di media sosial membuat Kiki Barkiah membukukan kumpulan status sosial medianya dan berencana membuat lebih banyak lagi buku.
Ibu dari 8 orang anak ini biasa menulis dengan cara menggunakan perekam suara di ponsel lalu diubah menjadi teks. Saat ini Kiki masih menulis tetapi tidak sesering dulu frekuensinya . Ia juga sempat ditawarkan penerbit saat di Amerika untuk menerbitkan buku tetapi ia tolak dan lebih memilih untuk menerbitkan bukunya sendiri.
Sepulangnya ke tanah air beliau aktif berbagi di berbagai seminar untuk memotivasi para orang tua khususnya ibu muda tentang seputar dunia pengasuhan dan pendidikan anak. Kini cita-cita beliau di bidang pendidikan diwujudkan dengan memimpin sebuah perusahaan penerbitan buku yang berfokus pada dunia pendidikan anak dan keluarga. Ia juga sibuk memenuhi berbagai undangan seminar di berbagai kota di Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Ia juga aktif berbagi melalui webinar dengan peserta dari berbagai negara.
Untuk suka dan duka menjadi penulis buku, Kiki mengatakan bahwa selama ia menulis lebih banyak merasakan sukanya dibanding merasakan duka. Sebab banyak orang yang menganggapnya seperti tetehnya (Kakak) sendiri. Walaupun ada beberapa orang yang mengkritik, orang tersebut tetap memberikan kritik dan masukan dengan kata yang sopan. Kiki juga menghindari menulis buku yang menyebabkan perdebatan untuk pembacanya nanti. Sehingga sampai saat ini ia belum pernah mendapatkan komentar atau masukan yang buruk. Tulisan-tulisanya lebih banyak mengajak pembanca sebagai orang tua, calon orang tua, tak ada kata menggurui, dan tak menghakimi.
Dalam bukunya Kiki lebih banyak bercerita seputar aktifitas anak-anaknya dengan kemasan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Buku yang ia tulis diantaranya buku dengan judul ” 5 Guru Kecilku”, “Satu Atap 5 Madrasah”, “Pemuda bukan Remaja”, dan lain-lain.
Buku 5 Guru Kecilku ini merupakan kumpulan dari status Kiki di fanspage nya. Kiki mengatakan keuntungan yang ia dapat dari menulis buku yaitu amal jariyah dan bisa menginspirasi banyak orang terutama orang tua di luar sana. Keuntungan yang diperoleh dari segi materinya ia mengatakan bisa membeli rumah.
Kiki juga berpesan kepada para penulis muda dan orang-orang yang saat ini baru mulai menulis untuk tetap semangat.
“Tetap semangat dan terus konsisten untuk menulis. Kita juga harus menulis dengan niat yang baik, bukan semata-mata hanya untuk mendapatkan ketenaran saja tapi untuk amal jariyah dan bermanfaat untuk banyak orang,” kata Kiki penulis buku ‘’5 Guru Kecilku”.
Discussion about this post