Madaniacoid — Merespon sejumlah persoalan seperti pengendalian kuantitas penduduk serta persebarannya, juga peningkatan kualitas penduduk.
BKKBN menggelar konsolidasi antara pusat dan perwakilan BKKBN provinsi. Khususnya di lingkungan Bidang Pengendalian Penduduk agar dapat bersinergi secara berkesinambungan dalam melaksanakan kebijakan teknis di Bidang Pengendalian Penduduk yang meliputi pemaduan dan sinkronisasi kebijakan, perencanaan kebijakan, serta analisis dampak kependudukan serta kerja sama pendidikan kependudukan.
Hal ini tidak lepas dari target pemerintah menuju masyarakat Indonesia sejahtera pada 2025, sebagai “bridging” untuk mencapai visi Indonesia Emas Tahun 2045
yakni tercukupinya sandang, pangan dan rasa aman. Sehingga, pada tahun 2045 diharapkan dapat menghasilkan generasi emas yang menjadikan Indonesia sebagai negara unggul dan maju.
Kegiatan dibuka secara hybrid oleh Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, dilanjutkan keesokan harinya dengan arahan dari Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo.
Dalam arahannya, Hasto menegaskan pentingnya rapat koordinasi teknis sebagai ajang rembuk evaluasi sekaligus merumuskan kebijakan kependudukan.
“Masalah penduduk yang terkait dengan demografi saat ini sedang berada di masa transisi yang menentukan arah kebijakan pembangunan bangsa. Kalau saat ini kita salah dalam membuat kebijakan, maka kita akan semakin jauh dari harapan tercapainya penduduk berkualitas di tahun 2045,” tegas Hasto.
Pada kesempatan ini juga hadir jajaran direktur di lingkungan Kedeputian Pengendalian Penduduk, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Irfan Indriastono, serta para mitra kerja terkait kependudukan lainnya.
Diharapkan melalui rakortek kali ini bisa mempertajam implementasi program sekaligus menyelaraskan strategi operasional Kedeputian Bidang Dalduk dengan Perwakilan BKKBN Provinsi. Sehingga para pemangku kepentingan bersama mitra dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.****
Discussion about this post