MADANIACOID – Polisi dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya berhasil mengungkap tiga rumah produksi film porno di Jakarta Selatan. Mereka menemukan bahwa rumah produksi ini telah aktif sejak bulan April 2022 dan berhasil menghasilkan pendapatan dalam jumlah ratusan juta rupiah.
“Setidaknya sudah beroperasi setahun yang lalu, di awal April 2022,” Pungkas Kombes Ade Safri Simanjuntak.
Kombes Ade memberikan penjelasan bahwa dalam film porno tersebut, terlibat berbagai individu, termasuk artis, selebgram, dan model. Polisi telah berhasil menangkap lima orang terkait kasus ini, termasuk sutradara, produser, dan pemilik situs web yang digunakan untuk menyebarluaskan video tersebut.
Informasi yang terungkap menunjukkan bahwa rumah produksi ini merekrut para pemeran melalui jaringan mereka dan melakukan profilisasi melalui platform media sosial.
Fakta-fakta mencengangkan Rumah Produksi Film Porno
1. Cara pelaku dapat keuntungan dari produksi film porno
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombespol Ade Safri Simanjuntak, menjelaskan bahwa para pelaku menawarkan layanan berbayar untuk streaming video porno melalui tiga situs web yang berbeda. Mereka menyediakan berbagai durasi video mulai dari 1 jam hingga 1,5 jam. Terdapat beragam pilihan paket berlangganan dengan harga yang bervariasi, yaitu Rp50 ribu untuk berlangganan selama 1 hari, Rp150 ribu untuk 1 minggu, Rp250 ribu untuk 1 bulan, dan Rp500 ribu untuk berlangganan selama 1 tahun.
2. Pelaku yang diringkus
Dalam prosesnya polisi berhail menangkap 5 pelaku yang kini sudah titetapkan sebagai tersangka. Mulai dari sutradara, kamerawan hingga seorang wanita pemeran video porno.
- Laki-laki berinisial I merupakan pemilik, sutradara, admin website hingga produser film porno tersebut.
- Laki-laki berinisial JAAS berperan sebagai kamerawan
- Laki-laki berinisial AIS berperan sebagai editor
- Laki-laki inisial AT sebagai sound engineering
- Perempuan berinisial SE sebagai sekretaris sekaligus pemeran film dewasa.
3. 16 Pelaku masih buron
Dalam kasus ini, polisi masih memburu total 16 aktor lain yang terlibat dalam produksi film porno lokal di Jaksel. Sedikitnya 11 pemeran wanita dan 5 pemeran pria masih dalam incaran petugas.
“Setidaknya terdapat 12 pemeran dalam film atau adegan film dewasa dimaksud. 12 pemeran wanita yang salah satunya tadi kita lakukan penangkapan dan 11 lainnya saat ini masih kita kembangkan penyelidikan lebih lanjut, dan kemudian ada 5 orang pemeran pria yang saat ini juga masih kita kembangkan untuk penyelidikan dan penyidikan,” ujar Ade Safri.
Discussion about this post