MADANIACOID – Tidak kurang dari 150 peserta antusias mengikuti sosialisasi 4 Pilar MPR RI sebagai alat kelengkapan dari anggota MPR RI Nurul Arifin.
Dalam sosialisasi 4 Pilar MPR RI itu, Nurul menekankan untuk menjaga persatuan dan kesatuan apalagi saat ini bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi.
“salah satu upaya (untuk) menjaga persatuan dan kesatuan yaitu dengan memahami 4 Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Nurul saat melakukan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Sebagai Alat kelengkapan di Bandung pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Politisi Partai Golkar Dapil I Bandung Cimahi itu menuturkan meski sekarang sudah memasuki tahun politik dimana potensi perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi. Namun, ada hal yang perlu diingat oleh masyarakat yaitu tetap menjaga dan membangun persatuan, walaupun berbeda-beda pilihan.
“Jangan sampai akibat berbeda pilihan justru terpecah-belah dan (akan) berdampak buruk untuk bangsa,” tegas Nurul.
Nurul berpandangan, saat ini potensi ancaman yang bisa memecah belah persatuan bangsa juga bisa juga ditimbulkan oleh maraknya hoaks atau kabar yang belum tentu kebenarannya. Hal ini juga bisa menjadi provokasi pada masyarakat.
“Diera digital sekarang kita tentu sulit untuk membendung informasi apalagi kita akan dengan sangat mudah mengaksesnya melalui media sosial.
“oleh karena itu perlu adanya filter dan check and recheck yang dilakukan masyarakat agar tidak terprovokasi, karena berita hoaks ini, apalagi di tahun politik sangat sensitif dan berbahaya,” tegasnya.
“Saya berharap masyarakat lebih bijak dalam menerima informasi di tahun politik.
Sehingga, masyarakat tidak akan mudah terprovokasi dengan berita yang beredar dan menimbulkan perpecahan,” katanya.
Nurul menambahkan, masyarakat harus paham dan ingat bangsa kita ada karena perbedaan dan keanekaragaman. Pemahaman itu, ujar Nurul, dilakukan melalui sosialisasi 4 Pilar MPR RI sehingga bisa diterapkan dalam segala sendi kehidupan.
“Saya menghimbau pada masyarakat agar jangan karena tahunnya tahun politik, masyarakat lupa dan membenci dengan perbedaan (pilihan) itu,” pungkasnya.***
Discussion about this post