MADANIACOID – Hanya 16 menit, film dokumenter ‘Dia Pergi dan Belum Kembali’ mampu membangkitkan pilu dan menjadi pengingat penting tentang sejarah kelam Indonesia. Film ini menceritakan kisah Bu Maria Sanu, seorang ibu yang gigih memperjuangkan keadilan bagi putranya, Vanus, yang hilang tanpa jejak dalam tragedi kerusuhan Mei 1998.
Sinopsis Film ‘Dia Pergi dan Belum Kembali’
Dua puluh lima tahun berlalu, luka Bu Maria tak kunjung sembuh. Kenangan tentang Vanus yang hilang saat berkunjung ke Mall Klender pada tahun 1998 masih membekas jelas. Di tengah keputusasaan dan rasa lelah, Bu Maria tak pernah menyerah. Ia terus aktif dalam aksi Kamisan, menuntut jawaban dan keadilan atas nasib putranya.
Film ini juga menghadirkan kesaksian Magdalena Wulan, putri Bu Maria. Wulan yang saat itu masih kecil, berusaha mengabadikan memori tentang kakaknya melalui sebuah esai berjudul “Dia Pergi dan Belum Kembali.” Bersama sang ibu, Wulan terus memelihara harapan bahwa suatu hari nanti kasus ini akan diakui dan diusut tuntas oleh pemerintah.
‘Dia Pergi dan Belum Kembali’ bukan hanya film tentang kehilangan dan kesedihan, tetapi juga tentang kegigihan dan harapan. Film ini mengajak kita untuk merefleksikan sejarah kelam bangsa dan mendorong pemerintah untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu.
Menonton film ini bagaikan membuka kembali luka lama yang masih menganga. Rasa sakit dan trauma tragedi 1998 seakan terhidup kembali. Namun, film ini juga memberikan secercah harapan bahwa keadilan masih bisa ditegakkan.
‘Dia Pergi dan Belum Kembali’ tersedia untuk ditonton gratis di YouTube melalui channel Buried Chapters. Luangkan waktu 16 menit Anda untuk menyelami kisah pilu Bu Maria dan Vanus, dan menjadikannya pengingat agar tragedi serupa tak terulang kembali.
Bukan Film Dokumenter Biasa
Lebih dari sekadar film dokumenter, ‘Dia Pergi dan Belum Kembali’ adalah sebuah seruan untuk terus memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Film ini mengajak kita untuk tidak melupakan sejarah dan mendorong pemerintah untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.
Mari bersama-sama kita dukung perjuangan Bu Maria dan keluarga korban tragedi 1998. Sebarkan informasi tentang film ini dan ajak lebih banyak orang untuk menonton dan merenungkannya.
Hanya dengan membuka luka lama dan belajar dari masa lalu, kita dapat membangun masa depan yang lebih adil dan damai.
Film ini dapat disaksikan secara gratis melalui saluran resmi Youtube milik Buried Chapters.
Discussion about this post