MADANIACOID – Menjadi sosok yang pintar merupakan keinginan setiap orang. Namun apakah kamu memiliki teman yang merasa lebih pintar dari orang lain, atau mungkin ini terjadi pada kamu sendiri? Orang dengan kepribadian “sok pintar” ini biasa disebut dengan dunning krugger effect.
Melansir laman alodokter.com, dunning krugger effect merupakan suatu kondisi dimana seseorang merasa dirinya lebih pintar atau lebih mampu daripada yang lain. Baik dalam hal pengetahuan, pekerjaan, maupun kinerja lainnya. Padahal faktanya mereka tidak memiliki kemampuan atau keterampilan yang sepadan.
Sindrom sok pintar ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, merasa telah banyak belajar dan cenderung tidak menyadari jika kemampuannya kurang. Ketika mempelajari suatu subjek, kita tentu akan mulai dari dasar-dasarnya yang mudah dipahami. Namun kemudahan itulah yang membuat mereka buta terhadap kenyataan bahwa subjek tersebut lebih menantang dari yang mereka bayangkan.
Kedua, memiliki pikiran tertutup. Pikiran yang tidak terbuka dengan perubahan dapat menyebabkan seseorang merasa pandai dalam segala hal dan sulit untuk menyadari kesalahannya. Sejalan dengan filosofi “kosongkan gelas”, mereka yang berpikiran tertutup enggan mengosongkan gelasnya untuk menerima pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
Ketiga, kurangnya metakognisi. Metakognisi adalah kemampuan seseorang dalam menilai hal-hal yang bisa atau tidak bisa ia lakukan. Orang dengan bias ini belum memiliki pengetahuan dan wawasan yang diperlukan untuk menyadari keyakinan dan pendapatnya itu benar atau tidak. Itulah yang membuat mereka menilai dirinya lebih baik dibandingkan orang lain secara tidak realistis.
Adapun orang-orang yang mengalami dunning krugger effect memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Pertama, memberikan nilai yang terlalu tinggi untuk kemampuannya. Kedua, tidak mengenali kelebihan orang lain dan aspek buruk dari ketidakmampuannya. Terakhir, tidak mampu mengenali dan mengakui kekurangan yang dimiliki.
Dunning krugger effect merupakan kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Karena mereka sering kali dengan mudah mempercayai suatu informasi kemudian menyebarkannya. Informasi yang mereka sampaikan bisa saja salah karena mereka tidak tahu kebenaran dari informasi tersebut. Mereka juga sulit menerima kritik karena terlalu percaya diri akan opini yang mereka miliki.
Lebih dari itu, orang dengan bias kognitif ini sering menilai secara subjektif. Mereka menganggap bahwa yang patut menilainya hanya dirinya sendiri dengan mengandalkan dugaan, sangkaan, dan perasaan. Mereka juga cenderung sulit mengakui kehebatan orang lain. Bahkan di beberapa kesempatan, sikap ini dapat menghancurkan relasi karena terkesan merendahkan orang lain.
Meski tidak berbahaya, orang dengan sikap sok pintar dapat mengganggu lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan ketika kamu memiliki teman dengan dunning krugger effect. Pertama, hindari debat atau argumen dengan mereka, kecuali jika diperlukan. Kedua, latih rasa empati dan sadari jika tindakan mereka bisa saja berasal dari masalah pribadi maupun gangguan mental.
Ketiga, segala perkataan atau perbuatan mereka tidak perlu dimasukan ke hati jika kamu merasa segala perkataannya tidak sesuai dengan diri kamu sebenarnya. Terakhir bila memungkinkan, ajaklah mereka untuk mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya. Karena dengan memperdalam ilmu, seseorang akan lebih sedikit meremehkan dan menyalahkan orang lain.*** (Mahayuna Gelsha Supriyadi)
Discussion about this post