MADANIACOID – Bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada 20 Mei setiap tahunnya. Harkitnas menyimpan peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Hari ini menjadi tonggak awal yang membawa kesadaran nasional dan semangat persatuan di antara masyarakat Nusantara.
Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Presiden Soekarno menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948. Penetapan tanggal ini dilatarbelakangi oleh organisasi pergerakan nasional, Budi Utomo yang berdiri di tanggal yang sama, yakni 20 Mei 1908.
Berdirinya Budi Utomo
Budi Utomo diprakarsai oleh para mahasiswa STOVIA atas dorongan seorang alumni STOVIA, Dr. Wahidin Sudirohusodo (1857-1917). Ia ingin membentuk suatu perkumpulan yang dapat membantu membiayai pendidikan generasi muda pribumi yang cerdas namun tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan.
Pada 1906-1907, Dr. Wahidin berkeliling Jawa untuk mewujudkan gagasan inspiratif tersebut. Dalam perjalanan, Dr. Wahidin singgah ke STOVIA untuk melontarkan ide cemerlang untuk mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan derajat bangsa.
Gagasan Dr. Wahidin tersebut mendapat respon positif dari para mahasiswa, hingga sering dijadikan bahan diskusi mahasiswa STOVIA, terutama Sutomo dan kawan-kawannya. Bersama-sama mereka merumuskan ide tersebut dan mendirikan Budi Utomo pada 20 Mei 1908 di Jakarta.
Berdasarkan tujuan tersebut, Budi Utomo tidak mengambil jalur radikal untuk memperjuangkan kepentingan bangsa. Sebuah langkah cerdas yang menjadikan Budi Utomo tidak dilarang oleh pemerintah kolonial. Budi Utomo menjadi organisasi pemuda pertama di Indonesia yang memegang peranan penting dalam membangkitkan nasionalisme dalam persatuan bangsa melalui jalur pendidikan.
Penetapan dan Makna Hari Kebangkitan Nasional
Pada 1948, Indonesia yang saat itu baru berusia tiga tahun dihadapkan dengan berbagai krisis. Belanda masih menganggap Indonesia sebagai bagian dari wilayahnya dan enggan mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka. Adapun kelompok oposisi pemerintah yang dipimpin seorang mantan perdana menteri, Amir Sjarifuddin, yang mendapat dukungan dari kelompok kiri.
Presiden Soekarno merasa Indonesia terancam dilanda perpecahan antargolongan dan ideologi. Oleh karena itu, diperlukan simbol yang dapat mempersatukan rakyat dan mencegah perpecahan. Atas saran dari Ki Hajar Dewantara, Presiden Soekarno akhirnya menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Dari sejarah ini, kita dapat belajar bahwa Harkitnas merupakan hari peringatan untuk kembali bangkit dan bersatu dalam membangun bangsa. Bangsa Indonesia memiliki kekayaan dan keragaman yang luar biasa. Perayaan ini menjadi momentum yang tepat untuk meneguhkan kekayaan dan keberagaman tersebut, demi terciptanya Indonesia yang lebih kompak. Selamat Hari Kebangkitan Nasional!*** (Mahayuna Gelsha Supriyadi).










Discussion about this post