MADANIACOID – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memimpin rapat koordinasi dengan kepala daerah di 27 kabupaten dan kota di Jabar.
Rakor tersebut fokus pada perkembangan capaian kinerja makro pembangunan di masing-masing daerah. Indikator makro pembangunan daerah tersebut terdiri dari angka kemiskinan, angka pengangguran, pertumbuhan ekonomi, ketimpangan ekonomi, dan indeks pembangunan manusia.
Seusai rakor, Bey mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan Jabar merupakan agregat dari keberhasilan kabupaten dan kota. Untuk itu, ia mengingatkan kepala daerah agar berkomitmen terhadap capaian positif makro pembangunan.
“Jabar itu agregat dari kabupaten kota. Jadi kami ingatkan para bupati dan wali kota agar terus tekan stunting, kemiskinan, dan indikator makro pembangunan lainnya. Kalau mereka berhasil, maka provinsi juga berhasil,” ucap Bey di Hotel Resinda Karawang, Kamis (14/11/2024).
Bey juga menyoroti masalah persampahan khususnya di wilayah Bandung Raya agar dapat perhatian khusus.
“Tadi kami juga ingatkan kembali tentang persampahan,” ucapnya.
Selain itu, Bey berharap Kabupaten Karawang, Indramayu, dan Subang, sebagai salah satu lumbung padi nasional untuk terus menjaga hasil panen hingga akhir tahun ini. Sebab, Jabar telah menargetkan bisa swasembada pangan dengan memproduksi 11,1 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) hingga akhir 2024.
“Karawang, Indramayu dan Subang lumbung padi. Jadi, kami minta betul-betul diperhatikan bagaimana kondisi tahun ini. Panen harus bisa terjaga sampai akhir tahun ini karena kita punya target 11,1 juta GKG,” harapnya.
Kemudian untuk sektor pariwisata, para kepala daerah berkomitmen untuk terus mendongkrak kunjungan wisatawan. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi wisata lebih maksimal.
“Pariwisata harus terus didongkrak jangan sampai kita punya banyak potensi wisata tapi tidak bisa memanfaatkannya,” kata Bey.
Sebagai daerah rawan bencana, Bey sudah meminta 27 kabupaten kota di Jabar untuk menetapkan status siaga bencana hingga April 2025.
“Kita sudah tetapkan siaga darurat bencana di seluruh kabupaten kota sampai April 2025,” ucapnya.
“Wilayah yang jadi perhatian seperti Bogor, Sukabumi, KBB, tapi secara umum seluruh wilayah. Kita harus hati-hati semua tapi tak perlu terlalu berlebihan melainkan harus waspada dan siap untuk mengantisipasi,” tambahnya.***
Discussion about this post