JAKARTA, madania.co.id — PT Bio Farma (Persero) dan PT Roche Indonesia menjalin kemitraan strategis untuk mengembangkan alat deteksi kanker serviks berbasis HPV DNA produksi dalam negeri.
Kolaborasi ini ditegaskan lewat penandatanganan Master of Cooperation Agreement pada 23 Juni 2025 di Jakarta.
Direktur Pengembangan Usaha Bio Farma, Yuliana Indriati, dan Direktur Divisi Diagnostik Roche Indonesia, Lee Poh Seng, menandatangani kesepakatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks.
Sebagai langkah awal, proyek percontohan dijalankan di Jawa Timur melalui pendekatan hub and spoke. Teknologi PCR dan sistem otomasi dipilih sebagai tulang punggung pengujian dini kanker serviks secara luas dan efisien, khususnya di wilayah minim fasilitas kesehatan.
“Ketahanan kesehatan nasional dibangun dari kemampuan deteksi dini. Kemitraan ini bagian dari kemandirian melalui transfer teknologi.” kata Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya dikutip Selasa (24/6/2025)
Menurutnya, dengan dukungan teknologi dan keahlian dari Roche, serta kapasitas produksi dan distribusi Bio Farma, kami optimis kerja sama ini akan memperkuat fondasi kemandirian sektor kesehatan Indonesia, dari hulu ke hilir.
Roche Indonesia pun menegaskan komitmennya dalam mendukung ekosistem diagnostik nasional. “Kami yakin kemitraan ini mempercepat eliminasi kanker serviks dan memperkuat akses layanan diagnostik berkualitas,” ujar Lee Poh Seng.
Langkah ini sejalan dengan visi pembangunan nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam memperkuat pelayanan kesehatan dan kemandirian farmasi.
Kolaborasi Bio Farma dan Roche diharapkan menjadi model kemitraan sektor publik dan swasta yang berkelanjutan dan berdampak luas.***











Discussion about this post