Padang, madania.co.id – Di balik deru lokomotif dan rel yang membelah perbukitan Sumatera Barat, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat (KAI Divre II Sumbar) melangkah lebih jauh dari sekadar penyedia jasa transportasi.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan pelat merah ini menyisihkan sebagian anggaran untuk menjangkau sisi lain: masyarakat dan lingkungan hidup.
Hingga akhir Juni 2025, total Rp 350 juta telah disalurkan. Angka itu mendekati capaian sepanjang 2024 yang mencatat Rp 399,9 juta untuk program serupa.
“Ini bentuk komitmen kami dalam kontribusi sosial yang berkelanjutan,” ujar Reza Shahab, Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, yang juga duduk sebagai anggota Komite TJSL. Kamis, (26/6/2025)
Reza menuturkan bahwa bantuan ini bukan sekadar formalitas CSR (Corporate Social Responsibility), melainkan upaya konkret menumbuhkan kembali rasa memiliki antara masyarakat dengan aset negara. “Kami hadir untuk memberi manfaat langsung, terutama di wilayah sekitar operasional kami,” katanya.
Pada Juni 2025, bantuan disalurkan ke tiga titik:
1. Rp 45,5 juta untuk sembako kepada Perkumpulan Masyarakat Paga Nagari Nam Balimo di Tanjung Harapan Kita, Solok.
2. Rp 29,1 juta untuk pembangunan MTTS Muhammadiyah Kuraitaji di Rambai, Pariaman Selatan.
3. Rp 26,1 juta untuk pembangunan Masjid Nurrahman di Kuranji, Padang.
Tiga lokasi, tiga wajah penerima manfaat—sembako untuk masyarakat adat, bangunan pendidikan, dan rumah ibadah. Kombinasi ini memperlihatkan pemetaan sosial yang tidak sembarangan.
Dalam sambutannya, Reza juga menyisipkan pesan moral agar masyarakat turut menjaga keamanan dan kelancaran jalur kereta api.
“Ini kerja bersama,” ujarnya.
Keterlibatan warga lokal dalam menjaga infrastruktur transportasi, menurutnya, sama pentingnya dengan pembangunan fisik yang dilakukan perusahaan.
Apresiasi datang dari para penerima bantuan. Selain ucapan terima kasih, mereka berharap agar PT KAI terus berkembang dan tetap menaruh perhatian pada komunitas sekitar.
Di tengah banyaknya perusahaan yang cenderung berhenti pada seremoni, langkah KAI Divre II Sumbar menunjukkan bahwa masih ada yang memilih diam-diam bekerja untuk rakyat.***











Discussion about this post