Bandung, madania.co.id – Pemerintah Kota Bandung bersama Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Seluruh Indonesia (Himbarsi) menjalin sinergi dalam mengkampanyekan ekonomi syariah sebagai solusi finansial inklusif bagi pelaku UMKM.
Kolaborasi ini diharapkan mendorong literasi ekonomi syariah yang masih minim di kalangan masyarakat.
“Literasi ekonomi syariah masih rendah. Kami ingin masyarakat tahu bahwa sistem ini bisa menjadi solusi keuangan yang adil dan berkah,” ujar Ketua Pelaksana Rakornas Himbarsi dan BPR Syariah Award 2025 Roni Pahrul Sani, usai audiensi dengan Wakil Wali Kota Bandung Erwin di Balai Kota, Kamis, 7 Agustus 2025.
Himbarsi menilai peran pemerintah daerah sangat strategis, mengingat mayoritas BPR Syariah berada di tengah komunitas UMKM. Dengan moto sahabat UMKM, BPR Syariah disebut telah terbiasa memberikan pembiayaan dan pendampingan bagi pelaku usaha mikro.
Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Bandung Erwin menekankan bahwa penguatan sektor UMKM menjadi salah satu strategi utama Pemkot dalam menekan angka pengangguran dari 7,4 persen menjadi 6,4 persen.
“Selain lewat job fair, kami juga genjot pelatihan dan pembiayaan. UMKM Center dan Utama Store kini hadir di 30 kecamatan, termasuk pusat kuliner sebagai tempat pemasaran,” papar Erwin.
Ia menambahkan, akses terhadap pelatihan harus dibarengi dengan kemudahan permodalan agar hasilnya efektif. Maka kehadiran BPR Syariah menjadi mitra potensial dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
“UMKM bukan program musiman. Ini bagian dari strategi pengentasan kemiskinan secara struktural,” tegasnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Ronny A. Nurudin menyoroti pentingnya peningkatan daya saing pelaku usaha di kota kreatif seperti Bandung. Pemerintah, menurutnya, telah menyediakan berbagai platform promosi, termasuk Pasar Kreatif yang digelar di delapan pusat perbelanjaan.
Tak hanya itu, Ronny juga menyebut Disdagin terbuka terhadap sinergi dengan lembaga keuangan syariah dalam menjaga stabilitas harga dan rantai pasok.
“Kami ajak distributor dan toko ritel kolaborasi dengan pelaku usaha unggulan lokal. BPR Syariah bisa masuk mendukung dari sisi pembiayaan, dan kami siap fasilitasi,” ujarnya.
Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan institusi keuangan syariah seperti ini menjadi modal kuat bagi penguatan ekonomi kerakyatan berbasis nilai keadilan dan keberkahan.
Discussion about this post