Bandung, madania.co.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung (Daop 2) menutup 24 perlintasan sebidang tak terjaga sepanjang Januari hingga Agustus 2025.
Langkah ini ditempuh untuk menekan potensi kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di titik-titik rawan tersebut.
Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, menegaskan bahwa perlintasan liar menjadi ancaman serius bagi keselamatan perjalanan kereta api.
“Perlintasan sebidang liar dan tidak terjaga kerap menjadi titik rawan kecelakaan. Dengan penutupan ini, KAI Daop 2 Bandung berupaya menghadirkan perjalanan yang aman, selamat, dan nyaman, sekaligus melindungi masyarakat pengguna jalan,” ujarnya, Kamis, 28 Agustus 2025.
Penutupan dilakukan dengan memasang pagar penghalang agar kendaraan bermotor tak lagi melintas. Proses ini selalu melibatkan pemerintah daerah, aparat kewilayahan, hingga pemangku kepentingan setempat.
Tak hanya menutup perlintasan, KAI Daop 2 juga gencar melakukan sosialisasi keselamatan kepada masyarakat. Kampanye dilakukan di sejumlah perlintasan sebidang dengan menggandeng komunitas pencinta kereta api serta stakeholder terkait.
Saat ini, wilayah kerja Daop 2 Bandung masih memiliki 134 perlintasan sebidang terjaga dan 229 perlintasan tidak terjaga. Kondisi itu membuat KAI terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk mempercepat penertiban dan menekan risiko kecelakaan.
Kuswardojo menambahkan, masyarakat diimbau tidak membuka perlintasan baru tanpa izin dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
“Keselamatan perjalanan kereta api adalah tanggung jawab kita bersama. Membuka perlintasan liar hanya akan menambah bahaya bagi pengguna jalan maupun perjalanan kereta,” katanya.***











Discussion about this post