Madania.co.id, Bandung – Bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang menyebabkan 40 orang meninggal dunia, 25 orang mengalami luka ringan, dan 3 orang lainnya terkonfirmasi mengalami luka berat dan masih dalam perawatan.
Hal tersebut diungkapkan Dani Ramdan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat saat menjadi narasumber program Ngopi di Parmusi Rabu (20/1/21).
Dalam bincang yang dipandu Harry Maksum itu, Dani juga menjelaskan, selain menelan banyak korban bencana longsor tersebut, juga menyebabkan 320 rumah terancam mengalami nasib yang sama.
“Selain 20 rumah yang terkubur, ada juga sekitar 320 an rumah yang terancam karena itu lokasinya tebing, di atasnya ada perumahan di bawahnya ada rumah-rumah penduduk dan perumahan yang tadi tertutup itu,” ungkap Dani
Dengan ditemukannya ancaman tersebut, pihak BPBD telah mengevakuasi warga untuk pindah ke tempat yang lebih aman.
“320 itu sudah kita evakuasi juga, sudah tidak tinggal di rumahnya masing-masing dan dipindah ke pengungsian dalam artian dikosongkan,” ujarnya.
Relokasi warga terdampak longsor, rencananya tidak jauh dari lokasi awal masyarakat tinggal. Sebab menurut Dani, jika dipindahkan ke tempat yang jauh umumnya masyarakat akan menolak.
“Karena umumnya yang tinggal di situ punya pekerjaan dan mata pencaharian di daerah situ juga, tidak dengan mudah berpindah ke tempat lain,” ungkapnya.
Hujan deras yang mengguyur kawasan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu, 9 Januari 2021 tersebut juga menewaskan Danramil Kecamatan Cimanggung dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang.
“Sebenarnya ada satu tim, di sana 10 orang tetapi yang menjadi korban pimpinannya beliau adalah Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik dari BPBD Kabupaten Sumedang karena memang beliau paling depan posisinya yang lain posisinya selamat,” ungkap Dani menambahkan. (ibm)
Discussion about this post