
Dara.co.id, Jakarta – Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB memonitor lebih dari 1.000 warga lereng Gunung Merapi yang masih mengungsi di beberapa titik pengungsian.
Data per Senin (4/1), pukul 22.00 WIB menunjukkan warga yang mengungsi tersebar di empat kabupaten, yaitu Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten.
Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, 1.115 warga mengungsi di tujuh pos pengungsian. Pengungsian terbesar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan jumlah 324 jiwa.
Terkonsentrasi di Satu Titik
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati, pengungsi terkonsentrasi di satu titik.
Terkait penanganan darurat warga yang mengungsi, Pemerintah Kabupaten Sleman menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana, terhitung sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2021.
Penetapan tersebut tertuang pada surat keputusan kepala daerah Nomor 94.98/Kep.KDH/A/2020 tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana.
Berdasarkan analisis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), wilayah yang direkomendasikan untuk evakuasi bagi Kabupaten Sleman, yaitu Kecamatan Cangkringan dengan 3 desa, Desa Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo.
Perpanjang Status Tanggap Darurat
Sementara itu, kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah warga penyintas tertinggi berada di Kabupaten Klaten, 297 jiwa, sedangkan di Kabupaten Magelang 279 dan Boyolali 215.
Warga yang mengungsi di Kabupaten Klaten, Magelang dan Boyolali tersebar masing-masing di 2 titik. Pemerintah kabupaten (Pemkab) di wilayah terdampak juga telah memperpanjang status tanggap darurat dengan waktu berbeda.
Pemkab Klaten menetapkan status tanggap darurat pada 1 hingga 14 Januari 2021, Magelang pada 1 hingga 15 Januari 2021 dan Boyolali 1 Januari hingga 31 Januari 2021.
Situs resmi BNPB melansir, Gunung Merapi masih berstatus level III atau ‘Siaga’. Status tersebut ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak 5 November 2020, pukul 12.00 WIB.
Merapi dengan ketinggian 2.968 m di atas permukaan laut ini terus mengalami erupsi. Berdasarkan data PVMBG, letusan terakhir terjadi pada 21 Juni 2020 dengan tinggi kolom erupsi 6.000 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati kelabu.
Identifikasi Wilayah Berbahaya
PVMBG juga telah mengidentifikasi prakiraan wilayah-wilayah berbahaya di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Diantaranya Kabupaten Magelang dengan detail lokasi di Kecamatan Dukun, Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono) dan Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).
Sedangkan di Kabupaten Boyolali, di Kecamatan Selo, Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang), Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur) dan Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi).
Wilayah Kabupaten Klaten di Kecamatan Kemalang mencakup Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur), Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles) dan Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang).
Raditiya menyebutkan, BNPB terus memonitor penanganan darurat di keempat kabupaten yang berada di DIY dan Provinsi Jawa Tengah ini.
Bantuan Logistik
Selain itu, BNPB telah membantu Pemkab terdampak dengan bantuan logistik, seperti masker, lampu portable, hand sanitizer, mesin antigen, dan dana siap pakai.
Terkait aktivitas vulkanik, BPPTKG menginformasikan adanya peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Peningkatan aktivitas berupa guguran lava pijar pada Senin (4/1), pukul 19.52 WIB.
Lava pijar tersebut terpantau jelas melalui kamera di sebelah barat daya Gunung Merapi dan kamera pemindai panas di stasiun Panguk.(m)
Discussion about this post