madania.co.id – Para ulama mengatakan bahwa tawakal merupakan sikap berserah diri seorang hamba kepada Allah SWT. Berserah diri atas semua yang telah dilakukan untuk mendapatkan hal yang diharapkan.
Tawakal termasuk akhlak mahmudah yang mempunyai kedudukan tinggi dalam Islam. Bahkan, Allah kaitkan dengan Ibadah sebagaimana Ia berfirman dalam QS. Hud ayat 123, “Fa’budhu wa tawakkal alaihi…” yang bermakna “Maka sembahlah Dia dan bertawakkallah kepada-Nya…”
Tawakal menjadi salah satu landasan seorang hamba dalam meraih kecintaan-Nya. Kehidupan tidak selamanya baik dan tidak selamanya buruk. Sebagai makhluk modern, manusia selalu berusaha untuk memperbaiki taraf kehidupannya.
Tidak semua orang selalu melibatkan Allah dalam ikhtiar dan urusan mereka dalam mengejar kehidupan yang mereka inginkan. Sebaliknya, banyak yang berdo’a melibatkan Allah, namun tidak melakukan ikhtiar sama sekali. Lalu bagaimana seharusnya manusia bertawakal ?
Menyeimbangkan Dua Hal
Sebagaimana dilansir dari laman Muslim.or.id, Tawakal merupakan kunci utama terwujudnya keinginan, harapan, dan impian. Karena Allah berjanji akan mencukupi kehidupan mereka yang bertawakal kepada-Nya.
Hakikat tawakal sesungguhnya adalah melaksanakan ikhtiar dengan sungguh-sungguh dan tetap menyandarkan hati serta diri kepada Allah Swt. Kehendak-Nya tidak pernah salah dan selalu memberikan apa yang kita butuhkan. Karena antara keinginan dan kebutuhan adalah dua hal yang kadang membuat manusia keliru. Namun Allah Swt lebih mengetahui mana yang lebih kita butuhkan daripada yang kita inginkan.
Seorang hamba yang bertawakal dengan baik dan benar adalah ia yang mampu menyeimbangkan dua hal. Porsi ikhtiar dan porsi do’a harus selalu proporsional. Ikhtiar atau untuk mewujudkan keinginan maka harus diiringi dengan berserah dan berdo’a pada sang Pencipta.
Sebaik-baik tawakal adalah yang senantiasa dicontohkan Rasulullah SAW. Dimana ia selalu yakin akan pertolongan Allah di setiap langkah ikhtiarnya. Karena Allah katakan tidaklah seorang hamba tentram jiwanya jika masih menggantungkan urusan kepada orang lain, kecuali ia akan kecewa.
Buah manis dari sebuah tawakal adalah semua keinginannya akan tercapai dengan mudah atas ridho Allah Swt. Selain itu, tawakal juga akan membuat seseorang lepas dari ketergantungan terhadap orang lain.
Discussion about this post