
Madania.co.id, Turki- Menteri Haji dan Umrah, Muhammad Saleh Benten mengatakan pada Minggu (07/02) bahwa Arab Saudi telah menerima sekitar 100.000 jemaah dari luar negeri setelah dimulainya kembali layanan umrah bagi jemaah asing sejak 1 November 2020 lalu.
Benten berbicara dalam simposium upaya Kerajaan dalam melayani jemaah dan pengunjung, beliau mengatakan bahwa kementerian sedang mengerjakan rencana operasional untuk menyambut bulan Ramadhan mendatang.
Beliau juga membahas perkembangan terkait musim haji berikutnya terkait dengan pihak berwenang.
Dilansir Saudi Gazette (07/02/21), Benten mengatakan bahwa sekitar sembilan juta orang telah mengunduh dan memanfaatkan aplikasi haji dan umrah, Eatmarna dari kementerian.
Menurutnya, Kerajaan telah bekerja untuk mengimplementasikan rencana strategis terintegrasi haji dan umrah dengan rencana penanggulangan dan tindakan pencegahan dalam pelaksanaan umrah dalam jumlah terbatas dan fase yang tepat.
Program teknologi telah berkontribusi untuk memfasilitasi pelaksanaan ibadah secara profesional dan tertib, serta menindaklanjuti laporan dan indeks terkait pelaksanaan Haji dan Umrah.
Serta memanfaatkan teknologi tersebut untuk menyatukan dan mengembangkan rencana akurat dalam menyambut bulan Ramadhan mendatang.
“Program-program tersebut juga akan membantu dalam melakukan kajian-kajian tentang perkembangan terkait kesehatan yang sedang dikerjakan oleh kementerian.
Program tersebut didukung langsung oleh Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci dan semua instansi pemerintah yang terlibat dalam melayani para tamu Tuhan, katanya.
Benten mengutip peran kemanusiaan oleh Kerajaan yang menarik fokus perhatian global, termasuk sikap terhadap para peziarah yang terjebak di Kerajaan setelah diberlakukannya pencegahan dan protokol yang ketat setelah wabah pandemi.
Para peziarah ini diberikan semua sarana kenyamanan sampai mereka kembali ke negara mereka, tambah menteri itu.
“Kementerian Haji dan Umrah telah bekerja sepanjang waktu yang bekerja sama dengan otoritas keamanan, kesehatan dan kepresidenan dalam rencana untuk melanjutkan layanan Umrah dalam tiga tahap,” sambung Benten.
“Karena persiapan tersebut membutuhkan tindakan pencegahan yang cermat dan tindakan pengelolaan kerumunan yang cermat,” dia menambahkan.(dzk)
Discussion about this post