Bandung,- Dengan luas wilayah 166,59 kilometer persegi, Kota Bandung menjadi salah kota terpadat di Jawa Barat dengan kepadatan penduduk lebih dari 15,17 ribu jiwa perkilometernya.
Oleh karena itulah, pembangunan infrastruktur oleh pemerintah di kawasan timur Bandung ini menjadi sebuah keniscayaan agar terjadi sebaran penduduk dan pemerataan ekonomi disetiap kawasan penyangga Bandung Raya.
Terkait dengan hal tersebut, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Diskimrun) Provinsi Jawa Barat, Indra Maha menyambut baik proyek hunian baru dari perum perumnas samesta pasadana di Kawasan Bandung Timur yang digadang-gadang akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.
“Saya yakin semua peraturan yang disyaratkan sudah dipenuhi oleh Perumnas, sehingga tidak akan ada persoalan hukum dikemudian hari, dan hal tersebut bisa menjadi contoh bagi pengembang lainnya terkait legal hukum, pembangunan fasum dan lainnya,” Kata Indra Maha di Gedung Sate Bandung, Selasa 30 April 2024.
Indra Maha mengatakan, sebagai pengembang perumahan yang terpercaya, Perumnas harus bisa menjadi contoh bagi pengembang lainnya. “Dalam membangun sebuah kawasan hunian harus menerapkan konsep terpadu dengan memperhatikan berbagai aspek mulai dari kesehatan, transportasi, pendidikan hingga lingkungan,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Project Director Perum Perumnas Bandung 2, Aditiya Prio Singgih mengatakan ada potensi permintaan akan hunian baru di Kawasan Bandung Timur yang tinggi. Hal tersebut, kata Aditiya, seiring dengan pembangunan sejumlah Infrastruktur pendukung di kawasan tersebut.
“Bapak Pj Gubernur Bey Machmudin beberapa waktu lalu menekankan dan hari ini kembali ditegaskan oleh Bapak Kadiskimrum Jabar agar dalam membangun perumahan harus menerapkan konsep terpadu dengan memperhatikan berbagai aspek mulai dari kesehatan, transportasi, pendidikan hingga lingkungan,” kata Aditiya.
Hal ini, tutur Aditya, sejalan dengan proyek pembangunan perumahan yang sedang dilakukan oleh Perum Perumnas yang sedang dan membuka serta mengembangkan kawasan hunian terjangkau, dengan lokasi tepat di pinggir jalan raya Provinsi area Majalaya – Cicalengka, dengan nama Semesta Pasadana seluas 41 Ha.
“Lokasi perumahan kami cukup mudah diakses oleh transportasi masal yakni 15 menit dari Statsiun Cicalengka, 20 menit dari Statsiun Rancaekek, sehingga cukup menjadi perhatian utama masyarakat sekitar, terlebih jaraknya hanya berkisar kurang 1 KM dari rencana exit tol Majalaya, “tuturnya.
Aditiya menambahkan, dari 2.800 unit rumah yang kami persiapan ini terdiri dari 1.400 rumah subsidi dan 1.400 rumah unit promosi .
“Kami persiapkan sebagai pendorong ekonomi area sana, pasar mana pun yang bisa diperhitungkan di wilayah sana kita berikan keleluasaan, orang Bandung Timur sudah paham, dibanding Rancaekek dan Jatinangor harganya sudah tinggi,” katanya.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Pajajaran, Wardana mengatakan jika saat ini pemerintah memang tengah berupaya untuk memajukan perekononiam di kawasan timur Bandung.
“Hal tersebut untuk mengimbangi pembangunan di pusat Kota Bandung,” Kata Pengamat Ekonomi dari Universitas Pajajaran, Wardana.
Jika mengacu pada pembangunan kawasan penyangga saat ini, tegas Wardana, untuk kawasan Bandung Tengah sudah sangat terbatas, maka kawasan Bandung Timur sangat memungkinkan.
“Hal tersebut karena selain karena merupakan pintu gerbang (dari) banyak proyek infrastruktur transportasi, Di kawasan ini juga tengah gencar pembangunan berbagai fasilitas bagi masyarakat termasuk perumahan,” Kata Wardana.***
Discussion about this post