Madania.co.id – Tahap kedua bantuan kemanusiaan terhadap Turki, Pemerintah Republik Indonesia (RI) berupa Emergency Medical Team (EMT). Kemudian telah diberangkatkannya tim pendukung menuju ke Turki.
Pesawat Garuda Indonesia menjadi alat transportasi pemberangkatan ke Turki melalui Base Off, Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (13/2/2023). Sebagaimana dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan pada Rabu, 15 Februari 2023.
Total yang akan diberangkatkan ada 119 orang, hal ini sebagaimana dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Desa Nugraha. Mereka akan membantu penanganan pasca gempa M 7,8 di Turki dan Suriah.
”Hari ini kita sudah memberangkatkan EMT ke Turki untuk membantu masyarakat Turki. Total ada 119 orang yang berangkat. Ini kolaborasi yang sangat luar biasa, ada BNPB, Kemenkes, TNI, Polri, IDI dan para relawan,” ujar Sekjen Kunta.
Keberangkatan Tim Medis
Kemudian Sekjen Kunta merinci, dari 119 orang yang diberangkatkan, terdapat 105 orang EMT yang berasal dari Kementerian Kesehatan 66 orang, TNI 17 orang, Polri 17 orang dan BNPB 4 orang. Sementara sisanya merupakan tim pendukung dari Kemenlu, BNPB, TNI dan Polri.
”Di situ ada dokter ada perawat dan juga tim pendukung, ada berbagai macam spesialis ada yang orthopedi, bedah, dokter umum, dan ahli-ahli yang diperlukan,” ungkapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Suharyanto menyebutkan bahwa tim medis yang berangkat hari ini akan menyusul Tim MUSAR yang telah berangkat terlebih dahulu pada Sabtu (11/2/2023).
Menurut Suharyanto, tugas tim medis hanya akan ditempatkan di wilayah Turki. Hal itu karena ada alasan untuk keamanan.
”Karena pertimbangan keamanan, tim EMT hanya akan ditempatkan di Turki. Tapi untuk Suriah karena dampaknya lebih kecil dibandingkan Turki, tetap setelah ini kami akan kirim bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan,” jelasnya.
Adapun logistik dan peralatan yang akan dikirimkan diantaranya ada rumah sakit lapangan, tenda, matras, sleeping bag, velbed, genset, dan makanan siap saji.
”Kemungkinan minggu depan kita kirim, masing-masing dua pesawat. Dua pesawat untuk Turki dan dua pesawat untuk Suriah,” tandasnya.
Suharyanto meminta kepada tim EMT yang dikirim untuk tetap hati-hati dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini, sebab suhu disana saat ini sangat dingin.
”Tugas Bapak/ibu sekalian berat, cuaca juga sangat dingin. Kami semua sangat bangga, dan tentu saja kami terus mendoakan, tolong begitu sampai disana bekerja dengan sebaik-baiknya dan tetap kesehatan diri sendiri harus diutamakan,” pesannya.
Discussion about this post