MADANIACOID – Barongsai, tarian tradisional yang identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek, kembali memukau masyarakat Indonesia dengan pertunjukan yang penuh warna dan makna. Tayang di berbagai lokasi, pertunjukan barongsai tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga simbol keberuntungan dan harapan bagi banyak orang.
Sejarah dan Asal Usul Barongsai
Barongsai memiliki akar sejarah yang dalam, berasal dari Tiongkok sejak masa Dinasti Qin pada abad ketiga SM. Tarian ini awalnya diciptakan untuk mengusir makhluk mitos bernama “Nian” yang dianggap merusak tanaman dan hewan di desa. Masyarakat setempat membuat replika Nian dari bambu dan kain, disertai dengan alunan musik keras untuk mengusirnya. Dari sinilah tradisi barongsai lahir sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek.
Istilah “barongsai” sendiri merupakan gabungan dari kata “barong” yang berasal dari bahasa Jawa dan “sai” dari bahasa Hokkian yang berarti singa. Meskipun istilah ini hanya dikenal di Indonesia, barongsai juga dikenal secara internasional sebagai “Lion Dance”.
Makna dan Simbolisme
Dalam budaya Tionghoa, singa melambangkan keberanian, kekuatan, dan kebijaksanaan. Barongsai dipercaya dapat membawa keberuntungan dan mengusir energi negatif. Pertunjukan ini sering dipentaskan pada acara-acara penting seperti pembukaan usaha baru atau perayaan besar lainnya.
Dari perspektif Feng Shui, barongsai memiliki beberapa makna penting:
– Menghilangkan energi negatif: Suara drum yang keras selama pertunjukan membantu membersihkan area dari energi buruk.
– Mengusir roh jahat: Kehadiran barongsai diyakini cukup untuk menakuti roh jahat.
– Membawa keberuntungan: Barongsai dianggap sebagai simbol keberuntungan bagi tempat yang dikunjungi.
Pertunjukan Barongsai
Pertunjukan barongsai melibatkan dua orang yang mengenakan kostum menyerupai singa. Satu orang berperan sebagai kepala singa, sementara yang lainnya mengendalikan bagian belakang. Gerakan dalam tarian ini mencakup unsur bela diri dan akrobatik, menuntut kecepatan serta kekuatan fisik dari para penarinya.
Terdapat dua jenis utama barongsai: Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat, serta Singa Selatan yang lebih bersisik dan bertanduk. Masing-masing jenis memiliki gaya gerakan dan penampilan yang berbeda.
Barongsai di Indonesia
Barongsai mulai dikenal di Indonesia sejak kedatangan imigran Tionghoa pada abad ke-15 hingga ke-17. Sejak saat itu, barongsai telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia, terutama di daerah dengan komunitas Tionghoa yang kuat.
Setelah sempat mengalami penurunan popularitas akibat larangan terhadap budaya Tionghoa pada masa Orde Baru, pertunjukan barongsai kini kembali bangkit dan bahkan dipertandingkan dalam berbagai kompetisi. Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) telah dibentuk untuk mengembangkan seni ini sebagai cabang olahraga yang menarik perhatian banyak kalangan.
Dengan segala makna dan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya, barongsai bukan hanya sekadar pertunjukan seni tetapi juga simbol harapan dan kebangkitan budaya Tionghoa di Indonesia. Melalui pertunjukan ini, masyarakat dapat merayakan Tahun Baru Imlek dengan penuh sukacita dan mendapatkan berkah dari tradisi yang telah ada selama ribuan tahun ini. Mari saksikan pertunjukan barongsai di sekitar kita dan nikmati keindahan serta maknanya!
Discussion about this post