Madania.co.id, Kanada- Pusat Islam Chatham di Ontario, Kanada, membuka gedung baru di bekas Gereja Presbiterian St. James pada Februari ini.
Ini menjadi hal penting bagi komunitas Muslim di Chatham dalam memiliki tempat sendiri untuk berkumpul dan berdo’a bersama disana, kata Amir Naveed, presiden Pusat Islam Chatham.
Dia dan anggota kelompok lainnya menghabiskan beberapa tahun dalam menyewa gimnasium dan ruangan di sekolah untuk berkumpul, yang mereka anggap sangat menantang karena ruang yang sempit.
Maka, pada tahun 2019, mereka mulai mencari tempat permanen untuk mengadakan pertemuan, dilansir laman CBC (22/02/21).
Naveed mengatakan bahwa komunitas muslim telah bergembira tentang gedung baru dan kegiatan yang akan direncanakan. Banyak yang telah menyumbang dan menyatakan minat mereka untuk berinvestasi dalam membangun komunitas.
Sejak pindah ke Chatham dari Greater Toronto Area pada tahun 2010, dia melihat populasi Muslim lokal semakin tumbuh dari puluhan menjadi ratusan, tempatnya semakin penuh untuk menampung mereka, katanya.
“Kami memiliki kehadiran Muslim di Chatham untuk waktu yang lama. Dan mereka melakukan pekerjaan luar biasa, mereka bekerja dengan (kelompok) antaragama seperti di dapur umum dan semua jenis kegiatan antaragama,” kata Naveed.
Naveed mengatakan gedung masjid baru ini penting karena memungkinkan komunitas muslim untuk terus berkembang dan meneruskan ajarannya kepada generasi muda.
“Ini bukan hanya sebuah bangunan. Ini adalah konsep keseluruhan karena semua budaya Muslim dan masyarakat Muslim didasarkan pada bagaimana Anda harus mengenal tetangga Anda.”
“Anda harus tahu siapa yang datang untuk salat. Ini bukan hanya sekedar Anda datang berdo’a dan kemudian pulang ke rumah. Anda ingin mereka duduk di masjid dan mengobrol,” jelasnya.
Rizwan Khan, warga lama Chatham dan anggota grup mengatakan dia bangga menjadi bagian dari komunitas dan berterima kasih atas dukungan finansial mereka.
“Alhamdulillah telah memberi kami kesempatan ini. Semua orang di masyarakat sangat senang, terutama dalam masa-masa sulit,” katanya.
Bangunan Bekas Gereja
Meskipun bangunan itu bekas gereja, tidak banyak yang bisa diubah untuk melayani komunitas Muslim, kata Khan dan Naveed.
Mereka bekerja dengan anggota bekas gereja untuk mengembalikan dan mengganti item mereka yang tertinggal.
“Ada beberapa hal yang kami diskusikan dengan kelompok sebelumnya tentang apa pun yang dapat mereka ambil dari sini ketika transisi terjadi, karena kami juga menghormati nilai sentimental,” kata Khan.
“Apapun yang bisa kami serahkan, kami serahkan kepada mereka. Beberapa literatur dan buku sudah kami berikan kepada mereka, dan ada beberapa simbol yang pasti bisa kami kerjakan dengan anggota komunitas,” lanjutnya.
Khan dan Naveed mengatakan mereka menantikan kegiatan dan inisiatif berbeda yang telah direncanakan pusat tersebut, termasuk layanan pengasuhan anak dan mengatur gym khusus wanita, seperti yang disarankan oleh putri Naveed.
“Saya belum melihat seluruh komunitas kami ini bersemangat,” kata Naveed. “Semua orang ingin datang, kami sangat, sangat bersemangat,” tambahnya. (dzk)
Discussion about this post