Madania.co.id, Bandung – PT Geo Dipa Energi (Persero) “GeoDipa” menerima anugerah dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, di Glamping Lakeside, Kamis (24/3). RancabaliKanupaten Bandung.
Pemberian Anugerah tersebut merupakan bentuk apresiasi PWI kepada GeoDipa sebagai mitra strategis yang senantiasa berupaya memberikan keterbukaan informasi mengenai proses bisnis perusahaan.
Anugerah tersebut diterima oleh Project Manager GeoDipa, Ahmad Riyan.
Dalam kesempatan tersebut Riyan menyampaikan terima kasih atas apresiasi luar biasa yang diberikan dari rekan-rekan media terutama PWI kepada pihaknya yang selama ini telah menjalin silaturahmi dengan baik.
“Seperti tahun-tahun kemarin, kami berupaya untuk selalu mengedepankan keterbukaan informasi kepada seluruh stakeholder dan rekan-rekan media. Jika rekan-rekan media ingin berdiskusi, silakan rekan-rekan bisa datang ke Kantor GeoDipa Soreang karena di sana telah kami sediakan ruang sebagai media center GeoDipa” ujar Riyan.
Dalam penerapan unsur pentahelix tersebut, lanjutnya, GeoDipa sebagai unsur dunia usaha, juga senantiasa berupaya agar terus berkesinambungan.
Sejumlah kegiatan dengan media dan pemerintah, lanjutnya pula, telah dilakukan seperti gebyar vaksin, media gathering, dan kegiatan lainnya.
Riyan menuturkan, sejak tahun lalu pihaknya telah menggelar media gathering.
“Untuk tahun ini, insyaallah akhir bulan Maret kami akan mengajak rekan-rekan media Kabupaten Bandung untuk site visit ke PLTP kami” kata Riyan.
Sementara dalam Malam puncak HPN 2022 hadir Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat dan sejumlah tokoh Jawa Barat lainnya.
Dalam sambutannya, Uu Ruzhanul Ulum, berharap, kolaborasi pentahelix antara lima unsur yaitu, pemerintah, masyarakat, para pakar, dunia usaha, dan media dapat diterapkan dengan baik.
Unsur media terutama rekan-rekan wartawanan, menurut dia, harus bisa menyajikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, alias jangan sampai memberitakan (berita) hoaks, karena, ia sebut, masyarakat sebagai pembaca juga (harus) bisa teredukasi.
“Jadi, masih menurut dia, antarunsur harus bisa menguntungkan satu sama lain,” katanya.(m)
Discussion about this post