MADANIACOID – Sedang menjadi bahan perbincangan dimana-mana, Seorang pria bernama Shou Zi Chew yang baru muncul ke permukaan selaku CEO Tiktok harus menguatkan dirinya ditengah ancaman pemblokiran aplikasi di Amerika Serikat.
Berdasarkan kesaksiannya di Kongres AS, CEO Tiktok tersebut menyatakan bahwa aplikasi Tiktok dan induk perusahaannya tidak memiliki sangkut paut dengan pemerintah China sama sekali.
CEO tiktok itu juga turut menyangkal dugaan penyetoran data pengguna ke pemerintah China, Justru menurutnya, aplikasinya melakukan lebih banyak untuk melindungi pengguna muda atas otoritas datanya.
Bahkan saat dimintai keterangan dari kongres, ia sendiri mengaku bahwa dia bukan berasal dari China, melainkan berasal dari Singapura, Lantas bagaimana sepak terjang karir Chew sendiri?.
Perjalanan Karir Sebelum Jadi CEO Tiktok
Dilansir dari CNBC, Awal perjalanan karir chew diawali dengan bekerja di Facebook. Dimana ia bisa mengenal media tersebut saat dia masih mengenyam kuliah di Harvard.
Selain di Facebook, Ternyata dia juga sempat bekerja di sejumlah perusahaan besar kelas dunia. Salah satunya pernah menjadi bankir investasi selama dua tahun di Goldman Sachs dan bekerja di perusahaan investasi milik miliarder Yuri Milner bernama DST.
Dikutip dari Yahoo finance, Chew juga sempat menjadi CFO Xiaomi pada 2015. Dimana setelah kurang lebih 4 tahun menjabat, chew akhirnya mengisi kursi posisi presiden bisnis internasional Xiaomi.
Kemudian pada Maret 2021, Chew akhirnya bergabung dengan Bytedance, ia menjadi orang pertama yang menjadi kepala keuangan di sana. Pekerjaannya Chew bertambah setelah dia menggantikan posisi Kevin Mayer yang mundur dari kursi CEO Tiktok.
Dimana kevin berhenti setelah tiga bulan berada di jabatan tersebut karena desakan dari kongres soal risiko keamanan. Akhirnya pada November, Chew berfokus mengurusi Tiktok. Dia juga meninggalkan posisinya sebagai CFO Bytedance.
Meskipun demikian, Posisi Chew di Perusahaan Tiktok tidak begitu berpengaruh atas pengambilan keputusan.Dimana kendali perusahaan masih dipegang penuh oleh pendiri ByteDance, Zhang Yiming. Dikutip dari Laporan New York Times.
Discussion about this post