Madania.co.id, Jakatta – Pada masa pandemi covid-19 ini, pemerintah Indonesia mendukung segala bentuk kegiatan olahraga, setelah sebelumnya merekomendasikan gelaran olahraga bola basket, futsal, dan sepakbola. Kali ini pemerintah sedang merumuskan rekomendasi pertandingan tinju kelas dunia yang rencananya akan dihelat April 2021.
Untuk memberikan rekomendasi tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas Covid-19, dan Polri serta Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengkajian Pemberian Rekomendasi Pengajuan Izin Keramaian kepada Kepolisian RI untuk Kejuaraan Tinju World Boxing Council (WBC) International di Jakarta, Selasa, (30/3).
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan yang hadir mewakili Satgas covid-19 menyatakan, selalu mendukung aktivitas publik yang memiliki banyak manfaat, namun tetap melakukan protokol Kesehatan yang disesuaikan dengan kegiatan masing-masing.
“Pada dasarnya kami mendukung setiap aktivitas yang membawa harum nama Indonesia di kancah dunia termasuk melalui pertandingan tinju ini.
Tapi, pada situasi pandemi perlu kesiapan ekstra dalam penyelenggara terutama kaitannya dengan protokol kesehatan,” ujar Lilik.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tugas dari BNPB maupun Satgas adalah pada pemberian rekomendasi dan penyiapan protokol kesehatan.
“Tugas kami adalah memberikan rekomendasi terkait penyiapan protokol kesehatan tersebut,” ujar Lilik.
Sementara itu, Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto, menyampaikan hasil dari rakor ini belum memberikan rekomendasi dan akan dilakukan rakor kembali dalam waktu dekat untuk melihat kesiapan pelaksanaan tinju dunia ini.
“Pertandingan yang direncanakan akan dilaksanakan tanggal 10 April 2021 ini masih membutuhkan persiapan lebih matang mengingat pelaksanaan yang membutuhkan ruang tertutup. Tentunya berbagai pertimbangan keamanan dan kesehatan menjadi fokus utama dalam pemberian rekomendasi,” ucap Gatot.
Dari rapat koordinasi ini disimpulkan bahwa seluruh stakeholder yang hadir mendukung, namun perlu dilakukan pertemuan ulang untuk mengetahui tingkat kesiapan penyelenggara lebih detil dan pengurangan beberapa aktivitas yang dianggap berisiko meningkatkan potensi penularan covod-19.(m)
Discussion about this post