
Madania.co.id, Bandung-Bupati Bandung terpilih Dadang, Supriatna meninjau banjir di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, Jumat (26/3/21).
Selain memantau banjir yang menggenangi jalan dan permukiman warga, dia juga melihat dari dekat jembatan Sungai Cikeruh di Jalan Sapan Tegalluar yang dipenuhi sampah.
Banjir dan luapan sampah tersebut terjadi akibat hujan dengan tinggi sepanjang Kamis (25/3/21) sore hingga malam.
Dari atas jembatan, terlihat aliran sungai dipenuhi sampah yang terbawa arus sungai.
Di bawah jembatan, tumpukan sampah tersebut tertahan, akibat kurang tingginya bagian bawah jembatan, juga akibat sedimentasi dasar sungai tersebut.
Meskipun belum dilantik menjadi Bupati Bandung definitif, Dadang Supriatna mengaku sudah mengajukan renovasi jembatan tersebut kepada Dinas PUPR Jawa Barat agar ditinggikan dan dilebarkan.
Demikian pula persoalan banjir sudah dikordinasikan dengan pihak terkait seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, anggota DPRD Jabar dan anggota DPR RI dari Dapil Kapubaten Bandung.
“Kami mohon perhatian dari Pemerintah Pusat dan Pak Gubernur Jabar, mohon segera dilakukan peningkatan jembatan Sungai Cikeruh ini yang menjadi alur sungai dari Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang yang masuk ke Sungai Citarum di Kabupaten Bandung ini,” ujar Dadang Supriatna.
Demikian pula soal sedimentasi yang semakin mendangkalkan sungai sehingga setiap hujan deras sungai ini meluap, sampah tersendat dan terjadi banjir.
“Ini kan aliran anak sungai yang bermuara ke Sungai Citarum,” kata Kang DS, sapaan Dadang Supriatna.
Desa Tegalluar merupakan satu dari sekian banyak wilayah di Kabupaten Bandung yang menjadi langganan banjir cukup parah setiap musim hujan.
Selain merendam ribuan rumah warga, banjir akibat luapan sungai Cikeruh ini, juga seringkali melumpuhkan arus lalu lintas di jalan raya penghubung antar kecamatan.
Tak hanya itu, sampah yang tersendat, tidak mengalir dan dibuang langsung ke aliran sungai, menyebabkan bau busuk dan dikhawatirkan juga akan menyebabkan berbagai penyakit di masyarakat.
Selain peninggian jembatan sungai, infrastruktur penekan banjir yang lainnya juga akan dibuat beberapa danau retensi banjir di Kecamatan Bojongsoang dan di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah.
Karena, menurutnya, pengurangan banjir harus menjadi program yang simultan.
“Rencana jangka panjangnya, kita akan bangun Jalan Tol dari Andir, Baleendah yang menyambung ke Jalan Tol Cigatas dan Jalan Tol Soroja, di mana nanti di bawah atau di samping jalan tol tersebut dibuat beberapa titik danau retensi banjir,” kata Kang DS.
Sementara penanganan jangka pendek, lanjut dia, dalam 99 hari kerja akan diprioritaskan penanganan banjir di Kecamatan Rancaekek dengan melakukan normalisasi anak-anak Sungai Citarum.
“Kami juga akan mengundang Pemkab Sumedang untuk duduk bersama dengan pemerintah daerah di Bandung Raya, dalam penanggulangan masalah banjir dari Sumedang yang berdampak ke Rancaekek,” katanya. (m)









Discussion about this post