MADANIACOID – Bagaimana kita bisa bertahan sedangkan hijrah adalah ujian? Hijrah adalah pengorbanan, hijrah adalah pengusiran, hijrah adalah rasa sakit, hijrah adalah hal yang harus kita pertahankan semuanya. Lalu bagaimana kita bisa bertahan istiqomah dalam berhijrah?
Ustadz Muhammad Nurul Dzikri, Lc. Menyebutkan dalam kanal Youtube Yufid ada tiga hal dalam cara terbaik istiqomah dalam berhijrah dijalan Allah Swt.
1. Ikhlas dan Jujur Kepada Allah Swt.
Allah Swt. berfirman tentang orang-orang yang berhijrah dalam Surat Al-Baqarah ayat 218 yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
Orang yang berhijrah di jalan Allah adalah orang-orang yang hanya mengharapkan rahmat dan Ridho Allah Swt. mereka tidak mengharapkan pujian, mereka tidak peduli dengan eksistensi di kalangan masyarakat.
Artinya bukan berarti tidak eksis, tapi bukan itu tujuan mereka, bukan ingin terkenal, dan bukan pula keterkenalan yang menjadi tujuan dan ambisi mereka
Rasulullah Saw. besabda mengenai nilai-nilai tengan ikhlas yang terkait dengan hijrah, yang artinya “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan”.
2. Hijrah secara bertahap
Semua muslim pasti menginginkan hijrah sampai menghembuskan nafas yang terakhir, bukan hanya sementara, tetapi setiap Muslim ingin selalu dalam keadaan hijrah semasa hidupnya. Oleh karena itu, jadilah seorang pelari marathon bukan menjadi sprinter.
Dan yang menjadi masalah adalah banyak orang yang berhijrah semuanya menjadi seorang sprinter di awal, semua dikejar olehnya, semua dibaca, lalu dipraktikkan dalam kehidupannya, lalu apa yang terjadi? Mereka merasa lebih lelah dan terburu buru.
Allah Swt berfirman dalam surat Al-Isro ayat 106 yang artinya “Dan Al-Qur’an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap. Selanjutnya dijelaskan tentang cara turunnya Al-Qur’an”.
Allah saja menurunkan Al-Quran secara berangsur-angsur, secara bertahap, sedikit demi sedikit, tidak langsung disekaliguskan secara keseluruhan. Oleh karena itu jadilah seseorang yang berhijrah yang mengamalkan dan belajar dengan berangsur dan bertahap layaknya seorang marathon.
Dan sesungguhnya menurut para ulama dan mereka sepakat bahwasannya bertahap dalam belajar dan berhijrah adalah sebagai kelemah lembutan dalam berproses.
3. Amalkan
Allah Swt berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 66 yang artinya, “Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentu hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan iman (iman mereka)”.
Oleh karena itu kenapa kita mesti belajar dengan bertahap seperti Allah menurunkan Al-Quran secara berangsung? Karena ilmu itu bukan teoritis, bukan pula retorika, akan tetapi ilmu itu dapat diamalkan, baru setelah itu kita bisa beristiqomah dalam berhijrah. Jika seseorang tidak mengamalkannya, maka tidak akan bisa istiqomah dalam berhijrah
Discussion about this post