MADANIACOID – Saat ini menonton sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Terlebih sekarang menonton tidak hanya melalui media televisi, tapi juga melalui laptop, tablet, dan ponsel. Bahkan melalui gadget, kita dapat memilih konten apa saja yang ingin ditonton dengan mencarinya di kolom pencarian.
Membiarkan anak menonton sendiri dapat dijadikan momen oleh orang tua untuk beristirahat sejenak dari rutinitas. Padahal aktivitas menonton anak perlu dilakukan dibawah pengawasan orang tua. Meski tontonan positif ada banyak, namun tontonan negatif juga tidak kalah banyak. Selain itu, menonton pun dapat berpengaruh negatif apabila berlebihan.
Dampak Negatif Tontonan Terhadap Anak
Tontonan dapat memengaruhi psikologis seseorang. Melansir laman Mom Junction, berikut dampak negatif sebuah tontonan terhadap psikologis anak:
- Membatasi aktivitas fisik. Kecanduan layar dapat mengurangi aktivitas fisik pada anak. Kurangnya aktivitas fisik dan terlalu lama menatap layar dapat menyebabkan masalah penglihatan. American Academy of Pediatrics bahkan mengidentifikasi menonton lebih dari 1,5 jam meningkatkan risiko obesitas pada anak.
- Menghambat perkembangan sosial. Anak-anak yang banyak menonton tidak memiliki waktu untuk bermain atau berinteraksi dengan teman seusianya. Padahal bermain bersama teman dapat membantu perkembangan tingkah laku sosial, kecerdasan, dan kreativitas anak.
- Memengaruhi perkembangan otak dan perilaku. Berdasarkan penelitian, menonton berlebihan (lebih dari 2 jam per hari) terbukti menurunkan perkembangan kognitif pada anak. Mulai dari keterlambatan bahasa, buruknya kemampuan membaca dan matematika, serta memori jangka pendek pada anak.
- Terpapar sifat buruk. Menemukan konten yang sesuai usia menjadi tantangan tersemdiri bagi orang tua. Meski tidak berniat menonton, ada kemungkinan konten-konten tidak pantas tersebut muncul lewat iklan. Kabar buruknya, paparan dini ini dapat memberikan mereka pandangan menyimpang.
- Menanamkan perilaku konsumtif. Banyaknya iklan yang dilihat anak membuat mereka menginginkan produk yang mungkin tidak mereka perlukan. Ketika anak sudah bersikeras membeli sesuatu yang mereka lihat iklannya, orang tua akan menjadi korban konsumerisme. Mereka terpaksa mengeluarkan uang untuk hal yang anak mereka inginkan tapi tidak dibutuhkan.
Itulah dampak-dampak negatif tontonan terhadap psikologis anak. Untuk itu, besar harapan bagi setiap orang tua agar lebih bijak dalam memberi tontonan pada anak. Jangan sampai dampak-dampak tersebut terjadi di anak Anda.*** (Mahayuna Gelsha Supriyadi)
Discussion about this post