Tasikmalaya, Madania.co.id – Ribuan jamaah memadati Pondok Pesantren (Ponpes) Suryalaya, Jumat (5/9). Dari berbagai penjuru Jawa Barat hingga mancanegara, mereka datang untuk menghadiri puncak peringatan Milad ke-120 pesantren yang berdiri sejak 1905 itu.
Hadir pula Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi—akrab disapa KDM—yang menegaskan pentingnya menjaga nilai keislaman yang inklusif di tengah derasnya arus modernisasi.
“Saya berterima kasih atas kehadiran saudara-saudara dari Malaysia dan Singapura. Ini menunjukkan ajaran dan kharisma Suryalaya menembus batas negara,” ujar KDM dikutip Minggu (7/9/2025)
Pesan senada datang dari Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yaqien. Ia menilai milad ke-120 bukan sekadar seremoni, melainkan ruang refleksi atas khidmat panjang Suryalaya mendidik umat.
“Pelajaran dari Suryalaya bukan hanya untuk Tasikmalaya atau Jawa Barat, tapi juga untuk bangsa dan negara. Yang terpenting, ajaran itu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Komitmen pemerintah provinsi untuk mendukung pengembangan pesantren juga ditegaskan. KDM menyebut APBD akan diarahkan pada pelebaran akses jalan menuju pesantren, penataan drainase, pemasangan penerangan jalan, hingga perbaikan fasilitas kebersihan.
“Lailahaillallah bagi saya juga harus diwujudkan dalam bentuk nyata, termasuk lewat APBD,” tegasnya.
Perayaan milad berlangsung hangat dan khidmat. Lebih dari sekadar ritual tahunan, acara ini menjadi penanda perjalanan panjang Ponpes Suryalaya dalam merawat spiritualitas, membina moral, dan memperkuat keberagaman sebagai bagian dari wajah Islam inklusif di Nusantara.***











Discussion about this post